Kendari (Antara News) - Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Rusman Emba mengajak seluruh elemen masyarakat agar tenang menunggu ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang perolehan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Saya memahami kegelisahan rakyat tentang siapa pemenang pilpres 9 Juli 2014 namun keputusan resmi akan disampaikan KPU pada 22 Juli 2014," kata Ketua DPRD Sultra Rusman Emba di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, data perolehan suara yang dirilis sejumlah lembaga hitung cepat melalui media massa hanya bersifat informasi.

Oleh karena itu, kata Rusman, para pihak tidak penting memperdebatkan data yang dilansir lembaga hitung cepat.

"Jangan terprovokasi dengan data-data lembaga hitung cepat. Itu hanya bersifat informasi. Ketetapan resmi yang berkekuatan hukum adalah KPU," kata Rusman.

Ketua Gerindra Konawe Selatan Hapsir Jaya mengimbau tim sukses dan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tetap tenang menunggu ketetapan KPU.

"Wajar rakyat bingung karena lembaga hitung cepat yang "nota bene" bekerja ilmiah tetapi hasilnya bervariasi. Dikuatirkan ada lembaga hitung cepat yang tidak bekerja independen dan profesional," Hapsir.

Ketua Partai Hanura Sultra Sabri Manomang mengatakan data perolehan suara pilpres yang dirilis sejumlah lembaga hitung cepat diyakini tidak menyimpang jauh dari hitung manual KPU.

Kecuali, lembaga hitung cepat yang bekerja berdasarkan pesanan maka dipastikan independensi dan profesionalitas tidak dapat dipertanggungjawabkan, kata Sabri Manomang.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024