Kolaka (Antara News) - Panitia pengawas Pemilu Kabupaten Kolaka menggelar rapat koordinasi pengawasan Pemilu presiden yang dilaksanakan di salah satu hotel yang ada di daerah itu.
Dalam Rakor itu, pihak panwascam dan panitia pengawas lapangan diberikan penguatan dan pendalaman terkait persiapan pungut hitung suara di TPS agar tidak terjadi lagi kekeliruan dalam penghitungan suara yang dilakukan oleh PPS.
"Selain rakor kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pendalaman serta persiapan pungut hitung bagi panwascam dan PPL," kata Muailah ketua Panwas Kolaka, Senin.
Muailah juga menjelaskan sudah ada pelajaran yang bisa dipelajari oleh panwas saat melakukan pengawasan di daerah rawan seperti yang terjadi di TPS 8 kelurahan Kolakaasi saat pilcaleg lalu.
"Untuk wilayah-wilayah seperti ini menjadi target pengawasan agar tidak terjadi lagi hal seperti itu di pilpres ini," ungkapnya.
Rakor ini diikuti oleh 60 Orang dari panitia pengawas kecamatan (Panwascam) dan 35 PPL se-Kabupaten Kolaka dengan melibatkan pemateri dari Bawaslu Sultra, KPU Kolaka dan pihak Panwas Kolaka.
Dalam Rakor itu, pihak panwascam dan panitia pengawas lapangan diberikan penguatan dan pendalaman terkait persiapan pungut hitung suara di TPS agar tidak terjadi lagi kekeliruan dalam penghitungan suara yang dilakukan oleh PPS.
"Selain rakor kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pendalaman serta persiapan pungut hitung bagi panwascam dan PPL," kata Muailah ketua Panwas Kolaka, Senin.
Muailah juga menjelaskan sudah ada pelajaran yang bisa dipelajari oleh panwas saat melakukan pengawasan di daerah rawan seperti yang terjadi di TPS 8 kelurahan Kolakaasi saat pilcaleg lalu.
"Untuk wilayah-wilayah seperti ini menjadi target pengawasan agar tidak terjadi lagi hal seperti itu di pilpres ini," ungkapnya.
Rakor ini diikuti oleh 60 Orang dari panitia pengawas kecamatan (Panwascam) dan 35 PPL se-Kabupaten Kolaka dengan melibatkan pemateri dari Bawaslu Sultra, KPU Kolaka dan pihak Panwas Kolaka.