Kendari  (Antara News) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami inflasi pada Juni 2014 sebesar 0,94 persen kata kepala kepala BPS Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, selain Kendari juga Kota Baubau (Sultra) mengalami inflasi 0,49 persen atau di bawah dibanding kota lain di Indonesia bersama 72 kota lainnya dari 82 kota yang dilakukan perhitungan indeks harga komulatif.

"Sementara hanya enam kota lainnya di Indonesia yang dihitung indeks harga konsumennya mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di Maumere 0,72 persen dan Kota Singaraja 0,51 persen," katanya.

Ia mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternata 1,29 persen dan Cilacap 1,07 persen dan inflasi terendah di Kota Tual 0,06 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,84 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,020 persen, sandang 0,002, kesehatan 0,025 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,013 persen dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,003 persen.

"Sementara kelompok yang memberikan andil deflasi adalah telepon seluler 0,0418 persen, pisang 0,0384 persen, beras 0,0167 persen, apel, daun pakis, papan, pepaya, semen dan lemari makanan dengan prosentase 0,033 hingga 0,0015 persen.

Sementara komoditas penyumbang inflasi terbesar ratas hasil perikanan lait seperti ikan cakalang, kangkung, ikan layang, bawang merah, ikan rambe, ikan teri, cumi-cumi, ekor kuning dan minyak goreng dengan tingkat inflasi 0,0637 persen dan terendah 0,0303 persen.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024