Jayapura (Antara News) - Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura, Papua, kekurangan polisi hutan untuk mengawasi hutan lindung seluas lebih dari 1.3 juta hektare.
"Kami kekurangan polisi hutan. Saat ini petugas atau polisi hutan hanya berjumlah 12 orang yang menjaga hutan seluas 1.353.407 Ha," kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura Nataniel Mebri kepada wartawan di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan hutan seluas lebih dari 1.3 juta Ha itu sangat tidak layak dijaga dan diawasi oleh 12 petugas polisi hutan, karena setiap saat hutan di kabupaten yang terkenal dengan penyelenggaraan Festival Danau Sentani itu terancam dari penebang dan perambah liar.
Belum lagi fasilitas pendukung yang kurang memadai mulai dari pos jaga yang hanya berada di tempat yakni Yokiwa, Boroway dan Nimbontong. "Kekurangan lain adalah pos jaga hanya tiga tempat. Dan untuk mensiasati itu, kami kerap kali melakukan rolling agar petugas kami tidak jenuh dilapangan," katanya.
Mebri mengakui bahwa petugas hutan sebanyak itu tidak mungkin bisa menjaga luas hutan lindung yang ada di Kabupaten Jayapura, sehingga ada sejumlah hutan yang belum menjadi jangkauan petugasnya. "Paling tidak kami perlu tambahan 40 hingga 50 orang petugas hutan untuk menjaga dan mengawasi hutan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Terkait permasalahan yang ditemui oleh pihaknya itu, lanjut Mebri, Dinas Kehutanan telah mengajukan penambahan personel ke Badan Kepegawai Daerah dan meminta langsung ke bupati.
"Harapannya adalah semoga kekurangan petugas lapangan terutama polisi hutan bisa direalisasikan," katanya.
Informasi yang didapatkan Antara, selain 1.3 juta Ha hutan lindung yang ada di negeri Kenambai Umbai, nama lain Kabupaten Jayapura. Ada juga hutan konservasi seluas 84 ribu Ha, hutan lindung pegunungan Nimboran 62.578 Ha, hutan lindung Masoali Demta 37.784 Ha, dan hutan lindung Waruta 38.914 Ha.
Serta hutan lindung Sogber 319.293 Ha, hutan lindung Sungai Bum 948 Ha, hutan lindung Bonggo 28.489 Ha, dan hutan lindung Karamor 10.463 Ha.
"Termasuk kawasan cagar alam Cycloop seluas 15 ribu Ha dan hutan suaka marga satwa seluas 69.774 hHa yang kami jaga bersama masyarakat," katanya.
"Kami kekurangan polisi hutan. Saat ini petugas atau polisi hutan hanya berjumlah 12 orang yang menjaga hutan seluas 1.353.407 Ha," kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura Nataniel Mebri kepada wartawan di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan hutan seluas lebih dari 1.3 juta Ha itu sangat tidak layak dijaga dan diawasi oleh 12 petugas polisi hutan, karena setiap saat hutan di kabupaten yang terkenal dengan penyelenggaraan Festival Danau Sentani itu terancam dari penebang dan perambah liar.
Belum lagi fasilitas pendukung yang kurang memadai mulai dari pos jaga yang hanya berada di tempat yakni Yokiwa, Boroway dan Nimbontong. "Kekurangan lain adalah pos jaga hanya tiga tempat. Dan untuk mensiasati itu, kami kerap kali melakukan rolling agar petugas kami tidak jenuh dilapangan," katanya.
Mebri mengakui bahwa petugas hutan sebanyak itu tidak mungkin bisa menjaga luas hutan lindung yang ada di Kabupaten Jayapura, sehingga ada sejumlah hutan yang belum menjadi jangkauan petugasnya. "Paling tidak kami perlu tambahan 40 hingga 50 orang petugas hutan untuk menjaga dan mengawasi hutan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Terkait permasalahan yang ditemui oleh pihaknya itu, lanjut Mebri, Dinas Kehutanan telah mengajukan penambahan personel ke Badan Kepegawai Daerah dan meminta langsung ke bupati.
"Harapannya adalah semoga kekurangan petugas lapangan terutama polisi hutan bisa direalisasikan," katanya.
Informasi yang didapatkan Antara, selain 1.3 juta Ha hutan lindung yang ada di negeri Kenambai Umbai, nama lain Kabupaten Jayapura. Ada juga hutan konservasi seluas 84 ribu Ha, hutan lindung pegunungan Nimboran 62.578 Ha, hutan lindung Masoali Demta 37.784 Ha, dan hutan lindung Waruta 38.914 Ha.
Serta hutan lindung Sogber 319.293 Ha, hutan lindung Sungai Bum 948 Ha, hutan lindung Bonggo 28.489 Ha, dan hutan lindung Karamor 10.463 Ha.
"Termasuk kawasan cagar alam Cycloop seluas 15 ribu Ha dan hutan suaka marga satwa seluas 69.774 hHa yang kami jaga bersama masyarakat," katanya.