Cilacap, (Antara) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu mulai menanam 300.000 bibit mangrove di Desa Ujung Alang yang berada di kawasan laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap.
Kegiatan penanaman mangrove yang dipusatkan di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, melibatkan tim manajemen Pertamina RU IV, pejabat Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut, klub pecinta alam Patra Pala, dan warga setempat.
Saat memberi sambutan dalam kegiatan tersebut, General Manager Pertamina RU IV Edy Prabowo mengatakan bahwa ekosistem mangrove merupakan sumber daya lahan basah wilayah pesisir yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan.
Oleh karena itu, kata dia, perlu upaya pengelolaan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Di Cilacap ini, kita memiliki kawasan Segara Anakan yang merupakan ekosistem muara terluas di Pulau Jawa," katanya.
Terkait hal itu, kata dia, keberadaan arboretum sangat penting untuk menjaga kelestarian mangrove yang berada di kawasan Segara Anakan.
"Kita ketahui bersama bahwa lokasi dan jenis spesies mangrove ini sangat beragam, yang bisa menjadikan kawasan Segara Anakan menjadi kawasan hutan bakau terbesar di Asia," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Edy mengatakan bahwa Pertamina RU IV melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-CSR) memberikan perhatian penuh terhadap pelestarian mangrove di Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, Pertamina bersama Pemkab Cilacap pada tahun 2009 telah menaman 10.000 bibit mangrove di Desa Ujung Alang dengan melibatkan masyarakat setempat dan insan pers.
Selanjutnya pada tahun 2011, kata dia, Pertamina RU IV memberikan bantuan pelatihan serta modal usaha budi daya ikan dan kepiting untuk kelompok Patra Krida Wana Lestari, Desa Ujung Alang, agar meningkatkan pengembangan usahanya.
"Pada tahun 2012, kami menanam 285.000 bibit mangrove yang tersebar di Desa Ujung Alang. Tahun 2014, kami juga akan menanam 300.000 bibit mangrove di Desa Ujung Alang yang penanamannya dimulai hari ini sebagai upaya untuk menuju satu juta mangrove di kawasan Segara Anakan," katanya.
Saat ditemui wartawan usai penanaman bibit mangrove, Edy mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya melestarikan alam.
Dalam hal ini, kata dia, penanaman mangrove dilakukan untuk mengembalikan kondisi alam di kawasan Segara Anakan.
"Dulu di Segara Anakan, mangrovenya banyak, sekarang mulai berkurang. Kami secara bertahap setiap tahunnya melakukan penanaman mangrove ini," katanya.
Dengan adanya penanaman mangrove, dia mengharapkan kehidupan biota laut di Segara Anakan akan kembali seperti semula, sehingga dapat menjadi pencaharian masyarakat sekitar untuk memberi kehidupan yang lebih baik.
Kegiatan penanaman mangrove yang dipusatkan di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, melibatkan tim manajemen Pertamina RU IV, pejabat Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut, klub pecinta alam Patra Pala, dan warga setempat.
Saat memberi sambutan dalam kegiatan tersebut, General Manager Pertamina RU IV Edy Prabowo mengatakan bahwa ekosistem mangrove merupakan sumber daya lahan basah wilayah pesisir yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan.
Oleh karena itu, kata dia, perlu upaya pengelolaan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Di Cilacap ini, kita memiliki kawasan Segara Anakan yang merupakan ekosistem muara terluas di Pulau Jawa," katanya.
Terkait hal itu, kata dia, keberadaan arboretum sangat penting untuk menjaga kelestarian mangrove yang berada di kawasan Segara Anakan.
"Kita ketahui bersama bahwa lokasi dan jenis spesies mangrove ini sangat beragam, yang bisa menjadikan kawasan Segara Anakan menjadi kawasan hutan bakau terbesar di Asia," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Edy mengatakan bahwa Pertamina RU IV melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-CSR) memberikan perhatian penuh terhadap pelestarian mangrove di Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, Pertamina bersama Pemkab Cilacap pada tahun 2009 telah menaman 10.000 bibit mangrove di Desa Ujung Alang dengan melibatkan masyarakat setempat dan insan pers.
Selanjutnya pada tahun 2011, kata dia, Pertamina RU IV memberikan bantuan pelatihan serta modal usaha budi daya ikan dan kepiting untuk kelompok Patra Krida Wana Lestari, Desa Ujung Alang, agar meningkatkan pengembangan usahanya.
"Pada tahun 2012, kami menanam 285.000 bibit mangrove yang tersebar di Desa Ujung Alang. Tahun 2014, kami juga akan menanam 300.000 bibit mangrove di Desa Ujung Alang yang penanamannya dimulai hari ini sebagai upaya untuk menuju satu juta mangrove di kawasan Segara Anakan," katanya.
Saat ditemui wartawan usai penanaman bibit mangrove, Edy mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya melestarikan alam.
Dalam hal ini, kata dia, penanaman mangrove dilakukan untuk mengembalikan kondisi alam di kawasan Segara Anakan.
"Dulu di Segara Anakan, mangrovenya banyak, sekarang mulai berkurang. Kami secara bertahap setiap tahunnya melakukan penanaman mangrove ini," katanya.
Dengan adanya penanaman mangrove, dia mengharapkan kehidupan biota laut di Segara Anakan akan kembali seperti semula, sehingga dapat menjadi pencaharian masyarakat sekitar untuk memberi kehidupan yang lebih baik.