Manado (Antara News) - Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan telah mengekspor tepung kelapa ke Italia guna memenuhi permintaan dari pembeli negara itu yang cenderung meningkat.
"Tepung kelapa yang diekspor ke Italia akhir Juni 2014 sebanyak 12,5 ton dengan nilai 27.500 dolar Amerika Serikat," kata Hasudungan, di Manado, Jumat.
Dari sisi volume, katanya, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut memang masih sedikit dibandingkan negara pembeli lainnya di kawasan Eropa, namun terbukanya pasar ke negara tersebut menciptakan peluang ke depan.
"Ini hal menggembirakan, karena menandakan pasar Italia mulai tertarik pada komoditas yang saat ini menjadi salah satu andalan Sulut," kata Hasudungan.
Selama ini pasar Italia, kata Hasudungan hanya tertarik beli komoditas biji pala, tetapi sekarang bertambah tepung kelapa.
Hasudungan mengatakan, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut diharapkan terus meningkat di waktu-waktu mendatang.
"Terbukanya pasar tepung kelapa ke Italia merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," katanya.
Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas Sulut yang tercatat terbanyak negara pembeli dibandingkan komoditas lainnya.
"Pasar tepung kelapa Sulut merambah bukan hanya di kawasan Eropa, tetapi juga Asia, Amerika, Australia hingga Afrika," katanya.
Kalau dibandingkan dengan produk turunan kelapa lainnya semisal minyak kelapa kasar atau Crude Coconut Oil (CCO), maka tepung kelapa memang lebih banyak penetrasinya karena berhasil diekspor ke berbagai negara, hanya saja dari sisi volume dan nilai masih kalah banyak dibanding CCO, yang selama ini dikenal sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor Sulut.
"Tepung kelapa yang diekspor ke Italia akhir Juni 2014 sebanyak 12,5 ton dengan nilai 27.500 dolar Amerika Serikat," kata Hasudungan, di Manado, Jumat.
Dari sisi volume, katanya, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut memang masih sedikit dibandingkan negara pembeli lainnya di kawasan Eropa, namun terbukanya pasar ke negara tersebut menciptakan peluang ke depan.
"Ini hal menggembirakan, karena menandakan pasar Italia mulai tertarik pada komoditas yang saat ini menjadi salah satu andalan Sulut," kata Hasudungan.
Selama ini pasar Italia, kata Hasudungan hanya tertarik beli komoditas biji pala, tetapi sekarang bertambah tepung kelapa.
Hasudungan mengatakan, ekspor tepung kelapa ke Italia tersebut diharapkan terus meningkat di waktu-waktu mendatang.
"Terbukanya pasar tepung kelapa ke Italia merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," katanya.
Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas Sulut yang tercatat terbanyak negara pembeli dibandingkan komoditas lainnya.
"Pasar tepung kelapa Sulut merambah bukan hanya di kawasan Eropa, tetapi juga Asia, Amerika, Australia hingga Afrika," katanya.
Kalau dibandingkan dengan produk turunan kelapa lainnya semisal minyak kelapa kasar atau Crude Coconut Oil (CCO), maka tepung kelapa memang lebih banyak penetrasinya karena berhasil diekspor ke berbagai negara, hanya saja dari sisi volume dan nilai masih kalah banyak dibanding CCO, yang selama ini dikenal sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor Sulut.