Kendari   (Antara News) - PT PLN (Persero) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, menjamin ketersediaan pasokan listrik selama Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Kami berupaya tidak ada pemadaman listrik selama bulan puasa hingga lebaran nanti, kecuali bila ada gangguan alam, itu diluar kemampuan kami," kata GM PLN Cabang Kendari Muh Ikhwan Fahri, SE,MT di Kendari, Kamis.

Ada Kekwatiran sejumlah warga khususnya Kota Kendari terkait masih adanya pemadaman listrik secara tiba-tiba disebabkan gangguan alam (jaringan) terutama terjadi pada wilayah Asera (Konawe Utara) dan Konda-Wolasi (Konawe Selatan).

"Bila terjadi gangguan alam (pohon tumbang) hampir 75 persen terjadi di dua wilayah itu, sebab wilayah itu merupakan kawasan hutan lindung yang dilewati jaringan tegangan tinggi," ujarnya.

Saat ini PLN cabang Kendari memiliki daya listrik PLTD di malam hari mencapai 71 MW sementara daya mampu 66,5 M. Walaupun ada mesin pembangkit PLTU 2X10 MW di Nii Tanasa, Kabupaten Konawe itu satu mesinnya dalam perbaikan (rusak) dan satu mesin lagi dalam empeksi layak.

Namun demikian, konsumen khususnya di Kota Kendari dan sekitarnya tidak perlu ragu dan kuatir akan terjadi pemadaman karena masih cukup aman dalam kondisi seperti saat ini yakni masih ada cadangan daya pada waktu tertentu yakni masih tersisa 4 MW.

Ia mengatakan, penambahan penggunaan listrik oleh warga selama Ramadhan seperti pada lemari es, pemanas nasi, lampu taman dan lainnya tidak akan banyak berpengaruh dengan kondisi ketersediaan daya listrik saat ini.

"Kalaupun ada penambahan daya selama Ramadhan, paling tidak hanya satu hingga dua MW, bahkan disaat lebaran biasa pemakaian listrik banyak yang mengalami penurunan karena banyak yang mudik lebaran sehingga mereka mematikan listrik rumahnya," ujarnya.

PLN Cabang Kendari saat ini memiliki pelanggan mencapai 220 ribu rumah tangga, yang meliputi Kota Kendari, Kolaka, Unaaha, Konawe Utara, Bombana, Konawe Selatan dan Kolaka Utara.

"Kami berharap bila pembangunan transmisi dan gardu induk sebesar 150 KV yang melewati rute Watu Sulawesi Selatan melalui Lasusua (Kolaka Utara), kemudian melalui Kolaka-Unaaha dan masuk Ke Kota Kendari, maka tidak ada lagi kekwatiran akan terjadi pemadaman," ujaranya.

Apalagi jaringan transmisi yang murah sedang dibangun pemerintah itu tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM), tetapi bahan Gas seperti yang dibangun di kabupaten Sengkang, Batu Bara di kabupaten Jeneponto dan PLTA Bakaru Kabupaten Pinrang (Sulsel).

"Dengan menggunakan daya listrik non BBM, maka pemerintah bisa menghemat anggaran yang cukup besar. Karena harga jual menggunakan BBM saat ini mencapai kisaran atara Rp2.900-Rp3.200/KWh sementara listrik menggunakan non BBM hanya Rp1.250/KWh," katanya.

Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024