Kendari  (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengharapkan petani di derah itu untuk meningkatkan mutu kakao, dengan memperhatikan proses pengeringan biji.

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra Banbang, di Kendari, Senin, mengatakan, kualitas kakao sebagian petani masih tergolong rendah, dan dibutuhkan upaya untuk mengubah kebiasaan petani dalam memproses biji kakao tersebut.

"Mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat petani tidaklah mudah, butuh waktu juga dana untuk memberikan fasilitas tersebut, agar kualitas biji kakao di Sultra meningkat," katanya.

Dia menjelaskan, cara penjemuran biji kakao kurang baik berdampak terhadap penurunan mutu komoditas tersebut.

Menurut dia, semakin baiknya mutu kakao petani maka dapat meningkatkan harga jual dan pendapatan petani.

"Perlahan namun pasti, melalui Lembaga Ekonomi masyarakat (LEM) Sejahtera Kakao yang dibentuk ditengah-tengah masyarakat, kami terus melakukan pemahaman dan penjelasan pada petani dalam penerapan mutu kakao yang baik, meskipun memakan waktu yang lama, optimistis sosialisasi tersebut akan membuahkan hasil maksimal," katanya.

Agar mutu kakao petani lebih baik katanya, maka pemerintah mengarahkan kepada petani kakao untuk senantiasa melakukan fermentase biji kakao.

"Semakin baik mutu kakao petani, tentu akan mempengaruhi harga jualnya, sebab melihat tingkat kesulitan, kakao dengan mutu baik, harus melalaui beberapa tahapan," katanya.

Sultra lanjut Bambang, menjadi salah satu sentra komoditas kakao di Indonesia sebab sebagian besar petani membudidayakan komoditas itu sebagai mata pencaharian, sehingga setiap tahunnya hasil panen berlimpah

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2025