Timika (Antara News) - Kodam XVII/Cenderawasih meningkatkan pengamanan di kawasan perbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG) untuk mencegah adanya gangguan dari kelompok bersenjata yang ingin menggagalkan Pemilu Presiden 9 Juli.
"Kami telah memerintahkan prajurit TNI untuk meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan dari gangguan kelompok bersenjata maupun penyelundupan senjata api ke kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua saat dihubungi dari Timika, Senin.
Pangdam XVII/ Cenderawasih sudah berkoordinasi dengan Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua serta unsur terkait lainnya untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh prajurit TNI dan Polri berjalan sesuai prosedur yang diatur dalam UU.
Mayjen Christian Zebua menegaskan akan mengambil tindakan tegas dan keras jika ada kelompok yang mencoba mengganggu penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 di kawasan perbatasan Indonesia- PNG.
Pada April lalu sempat terjadi kontak tembak antara aparat TNI-Polri dengan kelompok bersenjata di pintu perbatasan Kabupaten Keerom-PNG hingga mengakibatkan sejumlah fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.
"Kalau ada yang macam-macam, saya akan bertindak keras dan itu tidak ada ampun," ujar Mayjen Christian Zebua.
Hal serupa dikemukakan Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Bambang Haryanto.
Brigjen Bambang Haryanto menyatakan TNI sudah memetakan daerah-daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan menjelang Pemilu Presiden. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki, TNI membutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat Papua untuk menangkal berbagai potensi gangguan keamanan.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan Capres-Cawapres yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomor urut 1) dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut 2).
"Kami telah memerintahkan prajurit TNI untuk meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan dari gangguan kelompok bersenjata maupun penyelundupan senjata api ke kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua saat dihubungi dari Timika, Senin.
Pangdam XVII/ Cenderawasih sudah berkoordinasi dengan Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua serta unsur terkait lainnya untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh prajurit TNI dan Polri berjalan sesuai prosedur yang diatur dalam UU.
Mayjen Christian Zebua menegaskan akan mengambil tindakan tegas dan keras jika ada kelompok yang mencoba mengganggu penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 di kawasan perbatasan Indonesia- PNG.
Pada April lalu sempat terjadi kontak tembak antara aparat TNI-Polri dengan kelompok bersenjata di pintu perbatasan Kabupaten Keerom-PNG hingga mengakibatkan sejumlah fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.
"Kalau ada yang macam-macam, saya akan bertindak keras dan itu tidak ada ampun," ujar Mayjen Christian Zebua.
Hal serupa dikemukakan Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Bambang Haryanto.
Brigjen Bambang Haryanto menyatakan TNI sudah memetakan daerah-daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan menjelang Pemilu Presiden. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki, TNI membutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat Papua untuk menangkal berbagai potensi gangguan keamanan.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan Capres-Cawapres yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomor urut 1) dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut 2).