Kendari,  (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memprioritaskan pengembangan sektor pertanian dalam arti luas untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, kata Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Faisal.

Muhammad Faisal di Kendari, Jumat, mengatakan sektor pertanian yang kokoh harus diwujudkan dan diditingkatkan untuk menopang keberhasilan transformasi struktural perekonomian.

"Terhentinya aktivitas produksi pertambangan sebagai realisasi UU minerba jelas mengganggu pertumbuhan ekonomi Sultra yang di tahun 2013 menjadi andalan ekonomi," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah terus menggalakkan program peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu komoditas terhadap hasil pertanian untuk meningkatkan ekonomi Sultra.

Data pertumbuhan ekonomi sektor pertanian pada triwulan pertama 2014 sebesar 4,07 persen turun dibanding dengan data tahun sebelumnya di triwulan yang sama mencapai 5,16 persen.

"Perlambatan terjadi hampir di semua sektor ekonomi, tetapi pemerintah tetap optimistis bahwa sektor pertanian akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan," ujarnya.

Menurutnya, Sultra memiliki komoditas pertanian yang memiliki kualitas yang baik di antaranya, kelapa sawit, kakao, nilam, beras, perikanan, cengkeh, kelapa dalam, lada dan banyak komuditas lainya yang memiliki pangsa pasar yang cukup baik.

"Untuk itu, kami akan terus meningkatkan mutu dan kualitas komuditi sektor pertanian,"Ujar Muhammad Faisal.

Ia menambahkan bahwa peluang dan potensi sektor pertanian dalam meningkatkan produktifitas yaitu dengan menyediakan lahan yang tentunya dengan menyediakan sarana pendukung lainya berupa sarana perhubungan yang memadai sampai ke sentra produksi.

Selain Untuk peningkatan produsi pertanian pemerintah juga berupaya untuk tetap menjaga harga komoditas agar tetap stabil dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Pewarta : Laode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024