Kendari, (Antara) - Kemeterian Agama Sulawesi Tenggara menggelar orientasi pengelola dan guru taman pendidilan Al-quran atau taman pendidikan Quran se-Sultra tahun 2014 selama tiga hari, tanggal 21-23 Mei.

Kepala Tata Usaha Kemenag Sultra, Hasanuri di Kendari, Rabu mengatakan, taman pendidikan Quran/Al-quran (TPQ/TPA) tersebut merupakan lembaga pendidikan non formal yang sebelumnya kurang diperhatikan pemerintah.

Tetapi sakarang keberadaan TPQ/TPA sudah mendapatkan payung hukum, sehingga bisa mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas para pengelolanya.

"Karenanya ke depan, kita harapkan anak-anak sebelum masuk SD atau MI sudah bisa membaca Al Quran, dan TPQ merupakan tempat untuk membina dan mengajar para murid, atau anak didik guna mengenal baca tulis Quran," katanya.

Pembinaan TPQ tersebut, lanjut Hasanuri, tidak mengenal umur sehingga diberikan kesempatan siapa saja untuk memperdalam kemampuan baca tulis Al Quran sehingga bisa diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat.

Orientasi tersebut, katanya, sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan rumah Quran di berbagai tempat yang ada di kabupaten/kota se-Sultra, sehingga pada saat dibutuhkan, pemerintah daerah tidak sulit mencari peserta untuk berlaga di ajang MTQ.

Ketua Panitia, Hj Megawati, melaporkan bahwa peserta kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 orang utusan dari 14 kabupaten/kota di Sultra yang merupakan pengurus TPQ yang ada di daerah masing-masing.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknologi dan keterampilan serta peningkatan profesionalisme tenaga guru serta para pengelola TPQ, agar keberadaannya benar-benar bisa menjadi wadah pengembangan pendidikan non formal di bidang keagamaan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024