Palu (Antara News) - Pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional di Sulawesi Tengah hingga kini sudah mencapai 3.600 ton, kata Kepala Perum Bulog setempat Mar'uf di Palu, Kamis.

        "Beras sebanyak itu dibeli dari petani melalui mitra dan unit penggilingan gabah dan beras (UPGB) di sejumlah kabupaten di Sulteng," kata Mar'uf.

        Ia mengatakan pengadaan berjalan seret karena tingginya harga beras di tingkat petani, juga panen belum merata.

        Panen raya padi sawah di Sulteng baru akan berlangsung akhir Mei sampai Juli 2014. Saat panen raya, kata Maru'uf, Bulog akan memaksimalkan kegiatan pembelian.

        Selama ini, dalam membeli produksi petani, Bulog menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan juga gabungan kelompok tani (gapoktan).

        Dua mitra tersebut merupakan ujung tombak di lapangan. "Tetapi Bulog juga bisa langsung membeli beras dan gabah ke petani melalui satgas," kata dia.

        Menghadapi panen raya, semua satgas Bulog di kabupaten dan kota akan dioptimalkan turun langsung ke sentra-sentra produksi untuk membeli gabah dan beras.

        Namun hingga kini, pengadaan gabah belum berhasil."Masih nihil," katanya.

        Bulog Sulteng pada tahun 2014 ini menargetkan pembelian beras petani sebanyak 50.000 ton.

        Target pembelian beras sebanyak itu meningkat dibandingkan sebelumnya hanya 40.000 ton.

        Mar'uf juga menambahkan Bulog Sulteng selama dua tahun terakhir ini telah berhasil mencapai mandiri dalam penyediaan beras.

        Hasil pengadaan beras yang dilakukan Bulog Sulteng selama ini sudah mampu mencukupi kebutuhan penyaluran.

        Bahkan ada rencana jika target pengadaan beras pada tahun 2014 ini bisa tercapai, kemungkinan besar, Bulog Sulteng mengirim beras keluar daerah.

Pewarta : Oleh Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2025