Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menggelar kegiatan kirab budaya 2014, Kamis, yang merupakan rangkaian peringatan HUT ke-183 Kota Kendari.

Pawai Budaya tersebut dilepas Wali Kota Kendari Asrun dengan rute Alun-alun Kota Kendari atau pelataran eks MTQ menuju depan Kantor Bappeda Sultra.

Wali Kota Kendari Asrun sesaat sebelum melepas peserta kirab tersebut mengatakan kegiatan itu merupakan perhatian pemerintah terhadap keharmonisan para etnis paguyuban yang ada di Kota Kendari untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Kendari ke-183.

"Kendari merupakan miniatur Indonesia, terdapat berbagai etnis dan beragam budaya yang memiliki warna dan ciri khas terendiri," katanya.

Keanekaragaman itiu katanya, harus disyukuri karena selama ini semua etnis hidup berdampingan dengan penuh kedamaian dan tidak ada konflik antaretnis.

"Kegiatan ini juga untuk mempererat hubungan silaturahim masyarakat dan memberikan peluang kepada semua etnis untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintah," katanya.

Pawai atau kirab tersebut lanjut Asrun, sebagai sarana hibran bagi warga dan akan menambah wawasan kepada generasi, bahwa kedepan tidak ada lagi petak petak antaretnis karena semua etnis disatukan dalam satu bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

"Pemerintah kota menyambut baik dan mendukung pawai budaya ini. Saya juga menyampaikan trimakasih kepada paguyuban yang berpartisipsi dalam kegiatan ini," katanya.

Kirab budaya tersebut diikuti 11 paguyuban di Kota Kendari, yakni Lembaga Adat Tolaki, Paguyuban NTT, Paguyuban Bali, Paguyuban Gorontalo, Paguyuban Tator, Kesenian Reog Ponorogo, Kesenian Campur Sari Jawa, Paguyuban Tiongkok atau Tionghoa, Paguyuban Selayar dan Paguyuban Masyarakat Muna.

Pantauan, ribuan masyarakat memadati jalan sepanjang rute yang dilewati peserta kirab budaya tersebut.

Pewarta : Oleh: Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024