Kendari (Antara News) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara, Dr Abdul Halim Momo memantau pelaksanaan ujian nasional setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mulai digelar hari ini.
Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo di Kendari, Senin, mengatakan, secara umum pelaksanaan ujian nasional yang diikuti 45.897 siswa se-Sultra itu berjalan baik.
Adanya kekurangan naskah soal seperti pada salah satu bilik di SMP 9 Kendari dapat diatasi sehingga tidak berdampak menggganggu jalannya pelaksanaan ujian.
Ujian nasional SMP sama dengan pesta besar sehingga bisa saja terjadi kekurangan pada tahap persiapan maupun pelaksanaan, namun patut disyukuri karena dapat teratasi, kata Halim Momo yang juga Ketua Program Studi IPS pada Pascasarjana Universitas Halu Oleo.
Ketua PGRI mengimbau kalangan guru menjadi motivator utama bagi siswa untuk mewujudkan impian lulus.
"Tidak ada seorang guru atau orang tua yang mengharapkan anaknya gagal. Tetapi sebagai pendidik harus mencapainya dengan cara-cara yang bermartabat," kata Halim saat memantau ujian di SMP Negeri 9 Kendari.
Peserta ujian pada SMP Negeri 9 Kendari yang juga berstempel favorit sebanyak 383 orang terdiri dari peserta laki laki 180 orang dan perempuan 203 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Drs. Damsid, MSi mengatakan, ujian nasional setingkat SMP yang diikuti 45.897 siswa yang tersebar pada 926 sekolah se-Sultra itu berjalan lancar.
"Sekecil apa pun rintangan yang membayangi ujian nasional menjadi tanggung jawab negara, sehingga dipastikan tidak akan menjadi hambatan serius," kata Damsid di sela-sela pemantauan UN di sejumlah sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan belum memiliki data akurat adanya siswa yang batal mengikuti ujian utama, namun diyakini pasti ada karena sesuatu hal. "Bagi mereka yang berhalangan mengikuti ujian utama masih ada kesempatan untuk menguji kemampuan pada ujian susulan sepekan mendatang," kata Damsid.
Hari pertama ujian adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, menyusul hari ketiga Bahasa Inggris dan hari keempat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo di Kendari, Senin, mengatakan, secara umum pelaksanaan ujian nasional yang diikuti 45.897 siswa se-Sultra itu berjalan baik.
Adanya kekurangan naskah soal seperti pada salah satu bilik di SMP 9 Kendari dapat diatasi sehingga tidak berdampak menggganggu jalannya pelaksanaan ujian.
Ujian nasional SMP sama dengan pesta besar sehingga bisa saja terjadi kekurangan pada tahap persiapan maupun pelaksanaan, namun patut disyukuri karena dapat teratasi, kata Halim Momo yang juga Ketua Program Studi IPS pada Pascasarjana Universitas Halu Oleo.
Ketua PGRI mengimbau kalangan guru menjadi motivator utama bagi siswa untuk mewujudkan impian lulus.
"Tidak ada seorang guru atau orang tua yang mengharapkan anaknya gagal. Tetapi sebagai pendidik harus mencapainya dengan cara-cara yang bermartabat," kata Halim saat memantau ujian di SMP Negeri 9 Kendari.
Peserta ujian pada SMP Negeri 9 Kendari yang juga berstempel favorit sebanyak 383 orang terdiri dari peserta laki laki 180 orang dan perempuan 203 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Drs. Damsid, MSi mengatakan, ujian nasional setingkat SMP yang diikuti 45.897 siswa yang tersebar pada 926 sekolah se-Sultra itu berjalan lancar.
"Sekecil apa pun rintangan yang membayangi ujian nasional menjadi tanggung jawab negara, sehingga dipastikan tidak akan menjadi hambatan serius," kata Damsid di sela-sela pemantauan UN di sejumlah sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan belum memiliki data akurat adanya siswa yang batal mengikuti ujian utama, namun diyakini pasti ada karena sesuatu hal. "Bagi mereka yang berhalangan mengikuti ujian utama masih ada kesempatan untuk menguji kemampuan pada ujian susulan sepekan mendatang," kata Damsid.
Hari pertama ujian adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, menyusul hari ketiga Bahasa Inggris dan hari keempat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).