Kendari, (Antara News) - Badan Pusat Statistik mencatat Kota Kendari mengalami deflasi di bulan Maret 2014 sebesar 0,10 persen.

Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho di Kendari, Selasa mengatakan, dari 82 kota di seluruh Indonesia yang menghitung indeks harga konsumen, 37 kota di antaranya mengalami deflasi, dan 45 kota mengalami inflasi.

Deflasi terbesar terjadi di Kota Tual yakni mencapai 2,43 persen, menyusul Pangkal Pinang sebesar 1,76 persern, sedangkan deflasi terendah terjadi Sorong sebesar 0,02 persen.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Merauke yang mencapai 1,15 persen.

"Jenis komoditi sebagai penyumbang deflasi tertinggi di Kota Kendari terjadi pada sayur bayam, ikan bandeng, bawang merah, telur ayam, ikan cakalang, layang, rambe, bawal dan televisi berwarna," ujarnya.

Sedangkan komoditi penyumbang inflasi terjadi pada angkutan udara, tukang bukan mandor, beras, cumi-cumi, pasta gigi, kacang panjang, sawi, bimbingan belajar, rokok kretek filter dan susu untuk balita.

"Komoditi yang dominan mengalami perubahan harga negatif pada bulan yang sama terjadi pada cabai merah, bayam, bawang merah, ikan bandeng, bawal, kipas angin, ketimun dan jam dinding," katanya.

Sementara perubahan harga komoditi yang positif atau yang naik terjadi pada sejumlah komoditi sayuran seperti sawi hijau, nangka muda, pepaya, wortel, cumi-cumi dan kacang pangang.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024