Kendari, 1/4 (Antara) - DR.H.Lukman Abunawas, resmi menjadi Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara, setelah gubernur Sultra, H Nur Alam melantik dan mengambil sumpah di rumah jabatan gubernur (rujab) di Kendari, Selasa.
Pelantikan Sekda provinsi Sultra yang sebelumnya dijabat Zainal Abidin selama hampir tujuh tahun itu, karena yang bersangkutan memasuki pensiun sejak pertengahan tahun 2013.
Gubernur Sultra, Nur Alam mengatakan, pelantikan Sekda Provinsi defenitif merupakan hal biasa dalam tataran birokrasi khusus lingkup Pemprov dan kalangan PNS yang tertinggi di pemerintahan provinsi.
"Karena Sekda Provinsi merupakan pejabat eselon I dilingkungan Pemprov Sultra, maka yang menjadi saksi dalam proses pelantikan dan pengambilan sumpah harus eselon satu juga dalam hal ini Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Prof Dr.Usman Rianse," kata gubernur disambut tepuk tangan dari seluruh pejabat dan undangan yang hadir.
Menurut gubernur, proses penantian sekda defenitif yang sempat tertunda selama 6-7 bulan terakhir, karena menunggu Kepres-nya itu, sehingga dirinya menunjuk mantan Bupati Konawe H Lukman Abunawas sebagai penjabat Sekda sementara.
"Sebelum pak Lukman Abunawas resmi menjadi Sekda defenitif hari ini, memang banyak yang menyoroti kenapa harus dia yang menjadi penjabata Sekda. Dan ada salah satu bupati yang tidak menginginkan pak Lukman menjadi Sekda," kata Nur Alam.
Tanpa menyebut siapa pejabat bupati yang tidak menghendaki Sekda Provinsi dilantkik hari ini, namun menurut gubernur Nur Alam bahwa penentuan menjadi Sekda Provinsi bukan wewenang dia namun ditentukan oleh tim akhir dari Baperjaka Kementerian Dalam Negeri sebelum Surat Keputusan itu ditandatangani Presiden.
"Memang ada tiga pejabat yang kita usulkan untuk mengikuti `fit and proper test` ke pusat, namun siapa diantara yang dinyatakan layak lolos menjadi sekda itu adalah wewenang pemerintah pusat. Kecuali pengangkatann penjabat bupati atau sejajarnya, itu boleh dikata 90 persen kewenangan gubernur," ujaranya.
Usai pelantikan, Sekda provinsi Lukman Abunawas yang didampingi istri, mendapat ucapan selamat yang diawali gubernur sultra, wakil gubernur HM Saleh LKasata, mantan Sekda Zainal Abidin, Wakapolda, Danrem 143/Haluoleo, Danlanal, Dalanud, wali kota Kendari dan beberapa pejabat bupati dan wakil bupati serta pimpinan SKPD se-Sultra.
Pelantikan Sekda provinsi Sultra yang sebelumnya dijabat Zainal Abidin selama hampir tujuh tahun itu, karena yang bersangkutan memasuki pensiun sejak pertengahan tahun 2013.
Gubernur Sultra, Nur Alam mengatakan, pelantikan Sekda Provinsi defenitif merupakan hal biasa dalam tataran birokrasi khusus lingkup Pemprov dan kalangan PNS yang tertinggi di pemerintahan provinsi.
"Karena Sekda Provinsi merupakan pejabat eselon I dilingkungan Pemprov Sultra, maka yang menjadi saksi dalam proses pelantikan dan pengambilan sumpah harus eselon satu juga dalam hal ini Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Prof Dr.Usman Rianse," kata gubernur disambut tepuk tangan dari seluruh pejabat dan undangan yang hadir.
Menurut gubernur, proses penantian sekda defenitif yang sempat tertunda selama 6-7 bulan terakhir, karena menunggu Kepres-nya itu, sehingga dirinya menunjuk mantan Bupati Konawe H Lukman Abunawas sebagai penjabat Sekda sementara.
"Sebelum pak Lukman Abunawas resmi menjadi Sekda defenitif hari ini, memang banyak yang menyoroti kenapa harus dia yang menjadi penjabata Sekda. Dan ada salah satu bupati yang tidak menginginkan pak Lukman menjadi Sekda," kata Nur Alam.
Tanpa menyebut siapa pejabat bupati yang tidak menghendaki Sekda Provinsi dilantkik hari ini, namun menurut gubernur Nur Alam bahwa penentuan menjadi Sekda Provinsi bukan wewenang dia namun ditentukan oleh tim akhir dari Baperjaka Kementerian Dalam Negeri sebelum Surat Keputusan itu ditandatangani Presiden.
"Memang ada tiga pejabat yang kita usulkan untuk mengikuti `fit and proper test` ke pusat, namun siapa diantara yang dinyatakan layak lolos menjadi sekda itu adalah wewenang pemerintah pusat. Kecuali pengangkatann penjabat bupati atau sejajarnya, itu boleh dikata 90 persen kewenangan gubernur," ujaranya.
Usai pelantikan, Sekda provinsi Lukman Abunawas yang didampingi istri, mendapat ucapan selamat yang diawali gubernur sultra, wakil gubernur HM Saleh LKasata, mantan Sekda Zainal Abidin, Wakapolda, Danrem 143/Haluoleo, Danlanal, Dalanud, wali kota Kendari dan beberapa pejabat bupati dan wakil bupati serta pimpinan SKPD se-Sultra.