Kolaka (Antara News) - Warga Kecamatan Latambaga melakukan demosntrasi di Kantor KPU Kabupaten Kolaka, yang menuntut Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kami minta pihak KPU Kolaka agar mencopot ketua PPK Latambaga karena tidak menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya," kata Mansyur, Koordinator para demonstran itu di Kantor KPU Kolaka, Senin.

Menurut mereka, Ketua PPK Latambaga melakukan pemecatan secara sepihak kepada semua anggota KPPS Kelurahan Kolakaasi tanpa alasan yang jelas, sementara petugas KPPS ini sudah berpengalaman dalam bertugas pada Pemilu dan pilkada Kolaka sebelumnya.

"Kami menduga pemecatan petugas KPPS ini ada kaitannya dengan majunya kakak kandung ketua PPK sebagai calon anggota legislatif," ujarnya..

 Mansyur juga berharap ketua PPK dan petugas KPPS tidak melakukan kolaborasi dalam pembentukan KPPS yang nantinya akan bertugas di TPS. "Jangan sampai nanti di masyarakat terjadi konflik horizontal, dan ini yang harus dijaga," ujarnya.

Sementara itu, warga Latambaga lainnya, dani membeberkan bahwa salah satu petugas KPPS juga merangkap jabatan sebagai Direktur Operasional BUMD setempat.

Menanggapi hal itu, anggota KPU Kolaka, Cahaya Rappe yang didampingi rekannya Eritman Rahman dan Mantong serta Ketua PPK Latambaga, Mursalim menjelaskan, jika menemukan hal seperti itu agar dilaporkan kepada Panwaslu.

"Kami tegaskan bahwa tidak ada anggota dan ketua PPK yang terlibat dengan politik praktis seperti itu. Kalau memang ada nama ketua KPPS yang terbukti bermain suara di TPS, maka harus dilaporkan karena akan menimbulkan hal-hal yang akan menggangggu jalannya pemilu, padahal kami menginginkan pemilu berjalan aman dan damai," ujarnya.

Anggota Komosioner lain, Mantong mengatakan, akan memanggil beberapa nama KPPS yang diduga menjadi tim sukses salah satu caleg untuk klarifikasi. "KPU dan Panwas akan memanggil KPPS yang diduga bermain untuk memenangkan salah satu caleg," ujarnya.

Dialog pertemuan itu tampak bersitegang karena beberapa warga dengan suasana emosi meminta pertanggung jawaban KPU, jika terjadi gesekan antarwarga di Kelurahan Kolakaasi. Bahkan salah seorang warga sempat berdebat hingga hampir terjadi adu fisik, namun aparat Polres Kolaka sigap menenangkan kedua warga yang saling emosi itu.

"Silahkan KPU turun ke lapangan dan lihat siapa-siapa yang menjadi anggota KPPS," kata Mansyur yang akrab disapa Ocis dan mengancam akan melakukan aksi serupa secara besar-besaran.

Dalam debat antara pihak KPU dan warga masyarakat yang tidak mendapatkan titik temu, sehingga massa itu berjanji akan melakukan demonstrasi dengan massa yang lebih besar lagi.

Pewarta : Oleh: Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024