Kendari, (Antara News) - Kongres Wanita Indonesia siap membantu mempromosikan kain tenun daerah Sulawesi Tenggara agar bisa dikenal lebih luas.
"Saya tertarik dengan keanekaragaman corak kain tenun lokal Sultra sehingga melalui lembaga yang saya pimpin akan membantu mempromosikan tenun daerah Sultra agar lebih dikenal luas," kata Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik Pramono di Kendari, Rabu.
Menurut Dewi, langkah awal untuk membantu promosi tenun Sultra adalah mengundang Dekranasda Sultra pada pameran di Jakarta untuk mempromosikan tenun daerah itu.
"Saya benar-benar kagum dengan keragaman tenun lokal daerah ini yang berbeda berdasarkan kabupaten yang ada. Ada 14 kabupaten kota memiliki corak tenun tersendiri," kata Dewi yang sedang menggunakan kain tenun Sultra tersebut .
Bahkan satu kabupaten bisa memiliki sekitar 100 corak tenun daerah, kalau dikembangkan seperti itu bisa mencapai 1.400 corak tenun lokal di Sultra.
"Saya melihat semua kabupaten kota bersaing secara positif untuk mengembangkan motif masing-masing kain sehingga bisa lebih menyesuaikan dengan pasaran," katanya.
Beberapa motif kain tenun yang ada di Sultra diantaranya adalah motif Buri Sininta dan Bosubosu dari Kabupaten Bombana, motif sangia di Kolaka, motif tolaki, Buton dan Muna.
Keberadaan Dewi Motik Pramono di Kendari dalam rangka sebagai juri lomba fashion show kebaya nasional bernuansa tenun lokal Sultra, di Kendari.
"Saya tertarik dengan keanekaragaman corak kain tenun lokal Sultra sehingga melalui lembaga yang saya pimpin akan membantu mempromosikan tenun daerah Sultra agar lebih dikenal luas," kata Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik Pramono di Kendari, Rabu.
Menurut Dewi, langkah awal untuk membantu promosi tenun Sultra adalah mengundang Dekranasda Sultra pada pameran di Jakarta untuk mempromosikan tenun daerah itu.
"Saya benar-benar kagum dengan keragaman tenun lokal daerah ini yang berbeda berdasarkan kabupaten yang ada. Ada 14 kabupaten kota memiliki corak tenun tersendiri," kata Dewi yang sedang menggunakan kain tenun Sultra tersebut .
Bahkan satu kabupaten bisa memiliki sekitar 100 corak tenun daerah, kalau dikembangkan seperti itu bisa mencapai 1.400 corak tenun lokal di Sultra.
"Saya melihat semua kabupaten kota bersaing secara positif untuk mengembangkan motif masing-masing kain sehingga bisa lebih menyesuaikan dengan pasaran," katanya.
Beberapa motif kain tenun yang ada di Sultra diantaranya adalah motif Buri Sininta dan Bosubosu dari Kabupaten Bombana, motif sangia di Kolaka, motif tolaki, Buton dan Muna.
Keberadaan Dewi Motik Pramono di Kendari dalam rangka sebagai juri lomba fashion show kebaya nasional bernuansa tenun lokal Sultra, di Kendari.