Kendari,  (Antara News) - Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang pada Pemilu 2009 berhasil meraih dua kursi di DPR RI, diprediksi akan kehilangan satu satu kursi pada Pemilu 2014.

Prediksi tersebut disampaikan pengamat politik lokal Sultra, Kaimuddin di Kendari, Minggu.

"Melihat figur-figur calon anggota legislatif (Caleg) dari partai politik yang rata-rata ditokohkan oleh masyarakat Sultra, akan sulit bagi Partai Demokrat untuk mempertahankan dua kursinya di DPR RI pada Pemilu 2014 ini," katanya.

Menurut dia, caleg DPR RI di daerah pemilihan (Dapil) Sultra harus bekerja ekstra keras jika ingin merebut kursi dari lima kuota kursi yang tersedia.

Itu karena kata dia, caleg-caleg yang bertarung merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Sultra.

"Caleg di internal Demokrat sendiri, selain dua orang incumbent, Umar Arsal dan Andi Rahmat juga ada Amir Syamsuddin yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM," katanya.

Sedangkan di partai lain seperti PPP kata dia, ada Amirul Tamim (mantan wali kota Baubau dua periode) dan Habil Marati (mantan anggota DPR RI asal PPP.

Sementara di PAN, katanya, ada caleg bernama La Ode Ida (Wakil Ketua DPD RI saat ini), Tina Nur Alam (istri gubernur Sultra) dan di Partai Nasdem ada Ali Mazi (mantan gubernur Sultra).

Sementara di PDIP ada Ratna Lada Hugua (istri bupati Wakatobi), di Partai Golkar ada Ridwan BAE (mantan bupati Muna) dan La Ode Djeni Hasmar (mantan anggota DPR RI).

"Banyaknya tokoh masyarakat Sultra yang jadi caleg ini, akan membuat perebutan suara rakyat akan berlangsung ketat. Partai Demokrat yang saat ini memiliki dua kursi di DPR RI, akan sulit mempertahanan dua ursi tersebut," katanya.

Di daerah pemilihan Sultra yang terdiri dari 12 kabupaten dan dua daerah kota, terdapat 1,7 juta lebih pemilih dengan kuota kursi yang tersedia hanya lima kursi.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024