Kendari,  (Antara News) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) memprioritaskan pembangunan stasiun pada wilayah-wilayah perbatasan antarnegara dan pulau-pulau terluar Indonesia.

        "RRI sebagai lembaga penyiaran publik berkomitmen memberikan pelayanan informasi bagi seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada," kata Direktur Teknik dan Media Baru  (TMB) LPP RRI pusat, M.Rohanudin di Kendari, Senin.

         Kehadiran Direktur TMB LPP RRI di Kota Kendari dalam rangka pisah serah terima dan pisah sambut kepala RRI Kendari yang lama Effendi Afati kepada penggantinya Nawir. Effendi mendapat tugas baru sebagai kepala LPP RRI Provinsi Pekan Baru dan Nawir sebelumnya kepala LPP RRI Sintang Kalimantan Barat.

         Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya menjadi tanggungjawab TNI dan Polri tetapi seluruh anak bangsa, insan RRI.

          "Kalau warga negara Indonesia di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar kesulitan akses transportasi dan penerangan listrik maka siaran RRI harus hadir memberikan harapan masa depan bagi mereka," kata Rohanudin.

          Direktur Rohanuddin meminta para kepala stasiun RRI sebagai ujung tombak untuk berjuang dan bekerja keras membangun bangsa melalui penyebarluasan informasi yang mencerdaskan anak-anak bangsa.

          "Dinamika dalam organisasi RRI tetap terjadi namun yang harus dipahami bahwa setiap insan RRI terpatri semangat "Merah Putih" untuk membangun bangsa," kata Rohanudin.

           Kepala LPP RRI Samarinda, Kalimantan Timur Nurhanuddin mengatakan warga negara Indonesia yang ada di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar mengharapkan informasi.

           "Yang paling strategis memfasilitasi informasi di daerah-daerah tertinggal atau wilayah perbatasn adalah RRI," kata Nurhanuddin mantan Kepala LPP RRI Entikong --sekarang Kalimantan Utara-- yang berbatasan dengan Malaysia.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024