Kendari, (Antara News) - Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebabkan nyawa Ambola (78), warga Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu (5/1), meninggal dunia.
Keterangan yang dihimpun di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra, korban Ambola diketahui telah meninggal dunia, setelah istrinya, Kuti (48), baru mengetahui pada Senin (6/1) pagi.
"Saya tidak tahu kalau bapak telah meninggal akibat kecelakaan," kata istri korban, saat berada di RS Bhayangkara setelah mendapat imformasi adanya korban meninggal tanpa diketahui identitas dengan ciri-ciri yang sama dengan suaminya itu.
Ia mengatakan, dirinya hanya tahu suaminya keluar rumah hendak ke rumah anaknya, setelah sehari pergi, baru ia menelpon anaknya semua kalau bapaknya ada di rumah atau dimana.
Namun jawaban anaknya pun tidak mengetahui keberadaan ayahnya saat itu.
"Saya menghubungi semua anaknya tidak ada yang tahu. Saya cari dan mendengar ada kecelakaan yang diberitakan, ciri-cirinya mirip dengan suami saya, maka saya ke RS Bhayangkara, ternyata suamiku," katanya.
Ny Kuti kemudian mengecek ke RS Bhayangkara tersebut, setelah melihat mayat,korban rupanya suaminya sehingga dirinya spontan histeris menyaksikan kondisi suaminya yang sudah terbaring di kamar jenazah itu.
Anak Korban, Herliawati, saat mendengar kabar duka tersebut tak bisa membendung linangan air mata, mereka seakan tidak percaya jika orang tuanya telah meninggal dunia.
"Saya tidak tahu, jika orang tua saya meninggal, karena setahu saya, kondisinya masih sehat," katanya seraya meminta aparat kepolisian Kendari bisa mengungkap oknum pelaku yang menyebabkan ayahnya itu meninggal dunia.
Pihak dokter kesehatan RS Bhayangkara Kendari yang melakukan visum, menemukan beberapa luka yang diakibatkan benturan tumpul saat kecelakaan.
"Hasil pemeriksaan kami, gesekan terjadi terhadap korban, setelah mengalami kecelakaan, karena terdapat luka dibagian tumit, kaki dan perut," kata Iptu Polisi dr. Dian Kartika.
Keterangan yang dihimpun di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra, korban Ambola diketahui telah meninggal dunia, setelah istrinya, Kuti (48), baru mengetahui pada Senin (6/1) pagi.
"Saya tidak tahu kalau bapak telah meninggal akibat kecelakaan," kata istri korban, saat berada di RS Bhayangkara setelah mendapat imformasi adanya korban meninggal tanpa diketahui identitas dengan ciri-ciri yang sama dengan suaminya itu.
Ia mengatakan, dirinya hanya tahu suaminya keluar rumah hendak ke rumah anaknya, setelah sehari pergi, baru ia menelpon anaknya semua kalau bapaknya ada di rumah atau dimana.
Namun jawaban anaknya pun tidak mengetahui keberadaan ayahnya saat itu.
"Saya menghubungi semua anaknya tidak ada yang tahu. Saya cari dan mendengar ada kecelakaan yang diberitakan, ciri-cirinya mirip dengan suami saya, maka saya ke RS Bhayangkara, ternyata suamiku," katanya.
Ny Kuti kemudian mengecek ke RS Bhayangkara tersebut, setelah melihat mayat,korban rupanya suaminya sehingga dirinya spontan histeris menyaksikan kondisi suaminya yang sudah terbaring di kamar jenazah itu.
Anak Korban, Herliawati, saat mendengar kabar duka tersebut tak bisa membendung linangan air mata, mereka seakan tidak percaya jika orang tuanya telah meninggal dunia.
"Saya tidak tahu, jika orang tua saya meninggal, karena setahu saya, kondisinya masih sehat," katanya seraya meminta aparat kepolisian Kendari bisa mengungkap oknum pelaku yang menyebabkan ayahnya itu meninggal dunia.
Pihak dokter kesehatan RS Bhayangkara Kendari yang melakukan visum, menemukan beberapa luka yang diakibatkan benturan tumpul saat kecelakaan.
"Hasil pemeriksaan kami, gesekan terjadi terhadap korban, setelah mengalami kecelakaan, karena terdapat luka dibagian tumit, kaki dan perut," kata Iptu Polisi dr. Dian Kartika.