Kendari, (Antara News) - Ratusan masyarakat Buton Selatan di Kendari, Selasa, akan menginap di halaman gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai bentuk kekecewaan mereka karena daerahnya belum juga mendapat persetujuan untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB) seperti daerah lain di Tanah Air.
"Terus terang mulai hari ini, Selasa 26/11, kami dan teman-teman tidak akan meninggalkan gedung ini sebelum ada tanggapan yang pasti serta janji yang sudah disetujui Gubernur Sultra maupun Bupati Buton terkait pemekaran wilayah Buton Selatan," kata penanggung jawab aksi, Gugun di Kendari, Selasa.
Menurut Gugun, masyarakat adat Buton Selatan sadar dan mengetahui bahwa syarat pembentukan kabupaten sudah terpenuhi, namun janji itu belum juga terepenuhi. Sementara daerah lain yang masuk dalam deretan 19 daerah usulan pemekara justru sudah terealisasi.
"Memangnya ada apa dengan Buton Selatan. Kok kabupaten lain sudah ditetapkan menjadi DOB seperti Konawe Kepuluan dan Kolaka Timur," ujaranya.
Maka melalui ini warga Buton Selatan masih menghadapkan kearifian sebagai warga negara yang hormat pada pemerintah yang menjalankan Undang-Undang sehingga lahir RUU pembentukan kabupaten Buton Selatan adalah rakyat menunggu sebagaimana janji-janji oleh pemimpin daerah untuk mendapat dukungan dari masyarakat pada umumnya.
Olehnya itu, mendesak Gubernur Sultra dan Bupati Buton untuk komitmen pada persetujuan yang pernah ditanda tangani sendiri sebgai syarat aministrasi pembentukan kabupaten Buton Selatan.
Selain itu meminta DPRD Sultra untuk memanggil gubernur Sultra dan Bupati Buton untuk memenuhi undangan atau menghadiri raat-rapat oembahasan pembentukan kabupaten Buton Selatan di Komisi II DPR-RI.
Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba didampingi sejumlah anggota DPRD Sultra, H Isyat Manarfa dan Muhammad Basri berjanji akan meneruskan harapan masyarakat Buton Selatan terkait pembentukan wilayah otonom baru sebgaimana telah dijanjikan gubernur dan bupati induk.
Hingga berita ini diturunkan, aksi warga menuntuk pembentukan kabupaten Buton Selatan menjadi DOB masih berlangsung. Dihalaman gedung dan ruang gedung sudah mulai ditempati warga untuk mempersiapkan istirahat dan sekaligus akan bermalam hingga beberapa hari kedepan sebelum ada titik kejelasan atas pembentukan DOB di Buton Selatan.
"Terus terang mulai hari ini, Selasa 26/11, kami dan teman-teman tidak akan meninggalkan gedung ini sebelum ada tanggapan yang pasti serta janji yang sudah disetujui Gubernur Sultra maupun Bupati Buton terkait pemekaran wilayah Buton Selatan," kata penanggung jawab aksi, Gugun di Kendari, Selasa.
Menurut Gugun, masyarakat adat Buton Selatan sadar dan mengetahui bahwa syarat pembentukan kabupaten sudah terpenuhi, namun janji itu belum juga terepenuhi. Sementara daerah lain yang masuk dalam deretan 19 daerah usulan pemekara justru sudah terealisasi.
"Memangnya ada apa dengan Buton Selatan. Kok kabupaten lain sudah ditetapkan menjadi DOB seperti Konawe Kepuluan dan Kolaka Timur," ujaranya.
Maka melalui ini warga Buton Selatan masih menghadapkan kearifian sebagai warga negara yang hormat pada pemerintah yang menjalankan Undang-Undang sehingga lahir RUU pembentukan kabupaten Buton Selatan adalah rakyat menunggu sebagaimana janji-janji oleh pemimpin daerah untuk mendapat dukungan dari masyarakat pada umumnya.
Olehnya itu, mendesak Gubernur Sultra dan Bupati Buton untuk komitmen pada persetujuan yang pernah ditanda tangani sendiri sebgai syarat aministrasi pembentukan kabupaten Buton Selatan.
Selain itu meminta DPRD Sultra untuk memanggil gubernur Sultra dan Bupati Buton untuk memenuhi undangan atau menghadiri raat-rapat oembahasan pembentukan kabupaten Buton Selatan di Komisi II DPR-RI.
Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba didampingi sejumlah anggota DPRD Sultra, H Isyat Manarfa dan Muhammad Basri berjanji akan meneruskan harapan masyarakat Buton Selatan terkait pembentukan wilayah otonom baru sebgaimana telah dijanjikan gubernur dan bupati induk.
Hingga berita ini diturunkan, aksi warga menuntuk pembentukan kabupaten Buton Selatan menjadi DOB masih berlangsung. Dihalaman gedung dan ruang gedung sudah mulai ditempati warga untuk mempersiapkan istirahat dan sekaligus akan bermalam hingga beberapa hari kedepan sebelum ada titik kejelasan atas pembentukan DOB di Buton Selatan.