Kendari (Antara News) - Beberapa rumah sakit umum daerah (RSUD) di kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga saat ini masih kekurangan dokter spesialis.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Ansar Sangka, di Kendari, Kamis, mengatakan bahkan ada tiga rumah sakit umum kabupaten yang belum tersedia dokter spesialis.
"Tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Kabupaten Buton Utara, Rumah Sakit Umum Kabupaten Konawe Utara dan Rumah Sakit Umum Kabupaten Wakatobi," katanya.
Ansar juga menyebutkan, secara khusus RSUD Bahteramas Provinsi Sultra ketersediaan dokter sub spesialis masih sangat terbatas seperti ahli bedah digestif, bedah plastik, bedah syaraf, urulogi, ginjal dan hipertensi. "Malah untuk dokter spesialis yang wajib dipenuhi, kita belum memilikinya. Diantaranya dokter ahli rehabilitasi medis, dokter ahli forensik, dan dokter gigi bedah mulut," katanya.
Kekurangan itu kata Ansar, akan menjadi prioritas utama bagi pemerintah Sultra untuk pengadaan dokter spesialis dan sub spesialis.
Meskipun kekurangan tenaga dokter spesialis katanya, namun secara umum tenaga kesehatan di Sultra meningkat yakni dokter umum meningkat dari 202 menjadi 470 orang. "Dokter spesialis dari 47 pada tahun 2008 kini meningkat menjadi 89 orang, tenaga perawat sebanyak 3776 orang dan tenaga bidan sebanyak 2574 orang," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Ansar Sangka, di Kendari, Kamis, mengatakan bahkan ada tiga rumah sakit umum kabupaten yang belum tersedia dokter spesialis.
"Tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Kabupaten Buton Utara, Rumah Sakit Umum Kabupaten Konawe Utara dan Rumah Sakit Umum Kabupaten Wakatobi," katanya.
Ansar juga menyebutkan, secara khusus RSUD Bahteramas Provinsi Sultra ketersediaan dokter sub spesialis masih sangat terbatas seperti ahli bedah digestif, bedah plastik, bedah syaraf, urulogi, ginjal dan hipertensi. "Malah untuk dokter spesialis yang wajib dipenuhi, kita belum memilikinya. Diantaranya dokter ahli rehabilitasi medis, dokter ahli forensik, dan dokter gigi bedah mulut," katanya.
Kekurangan itu kata Ansar, akan menjadi prioritas utama bagi pemerintah Sultra untuk pengadaan dokter spesialis dan sub spesialis.
Meskipun kekurangan tenaga dokter spesialis katanya, namun secara umum tenaga kesehatan di Sultra meningkat yakni dokter umum meningkat dari 202 menjadi 470 orang. "Dokter spesialis dari 47 pada tahun 2008 kini meningkat menjadi 89 orang, tenaga perawat sebanyak 3776 orang dan tenaga bidan sebanyak 2574 orang," ujarnya.