Kendari,  (Antara News) - Atraksi dan simulasi penyelamatan pejabat yang disandra oleh oknum teroris ikut mewarnai sekaligus jadi tontonan masyarakat dalam rangka Hari Ulang Tahun TNI ke-68, di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu.
    
Kali ini, yang menjadi pejabat yang disandera oleh oknum teroris itu adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra, H Askabul.
    
Menariknya, usai peringatan HUT ke-68 TNI yang dipusatkan dilapangan eks MTQ Kota Kendari ini, langsung menjadi histeris setelah beberapa oknum teroris mengeluarkan tembakan dan menyandara salah seorang pejabat itu di tempat para undangan dan pejabat yang duduk dalam deretan tribun tempat upacara dilangsungkan.
    
Akibatnya, secara spontan para undangan serta masyarakat yang ikut menyaksikan atraksi itu ikut tegang dan penuh haru setelah proses penyanderaan itu dilakukan hanya merupakan simulasi saja, dengan maksud jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal seperti itu, aparat TNI siap untuk mengamankannya.
    
"Ini hanya merupakan simulasi saja, artinya bahwa masyarakat tidak perlu ragu dan takut meminta perlindungan dan pengamanan kepada aparat TNI maupun Polri bila terjadi aksi teroris seperti itu," kata Kapala Staf Korem (Kasrem) 143/Haluoleo, Letkol Inf.Alamsyah.
    
Selain atraksi peyelamatan sandara oleh jajaran TNI, juga beberapa kegiatan lain yang dilakukan dari Korps wanita TNI-AL yang memadukan gerakan beladiri (karate) dengan senam TNI.
    
Disamping itu parade paramotor di udara oleh dua perwira TNI AU woltermonginsisdi Kendari yang melakukan atraksi di udara sebelum melakukan pendaratan di tempat penyelenggaraan upacara.
    
Danrem 143/Haluoleo Kendari, Kolonel ARH Andi Sumangerukka usai bertindak sebagai Inspektur upacara dan membacakan sambutan tertulis Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan jajaran TNI Sultra dalam menyongsong Pemilu 2014 akan selalu memposisikan diri sebagai aparat yang netral dan tidak memihak pada satu golongan atau partai manapun.
    
"Saya kira arahan Panglima TNI jelas dan tegas, bahwa bila mana ada oknum TNI yang mencoba-coba bermain dan membela satu partai tertentu maka sanksinya jelas," kata Danrem.
    
Ia mengatakan bahwa komitmen dan netralitas TNI adalah yang utama dan menjadikan kebersamaan, keadilan dalam menjaga keutuhan NKRI adalah harga mati.
    
Dibagian akhir rangkaian upacara TNI ke-68 yang berlangsung sangat sederhana itu, dihadiri Sekda Provinsi H Lukman Abunawas mewakili gubernur yang sedang ikut menghadiri KTT APEC di Bali, Keta DPRD Sultra LM Rusman Emba, Kapolda Sultra Brigjen Polisi Ngadino dan beberapa pejabat TNI/Polri dan pimpinan SKPD Provinsi dan Kota.

Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024