Kendari (Antara News) - Universitas Halu Oleo Kendari menggelar debat terbuka para guru besar atau profesor pada acara Prodi Expo 2013.

Rektor UHO Prof Usman Rianse di Kendari, Sabtu, mengatakan debat terbuka guru besar sangat positif dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan kampus karena guru besar dituntut memiliki talenta ilmu multidisiplin atau kecakapan keilmuan yang paripurna termasuk kepercayaan diri dalam memperdebatkan sesuatu masalah.
.

"Seorang guru besar diharapkan tidak menoton menguasai disiplin ilmu yang digelutinya sebagai guru atau dosen di ruang kelas. Debat kalangan guru besar memiliki manfaat strategis karena mereka adalah generasi calon pemimpin institusi pendidikan tinggi terbesar di daerah ini," ujar rektor UHO dua periode ini.

Di antara para guru besar yang mengikuti debat terbuka dengan tema "Memajukan Pendidikan Kawasan Timur dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia" adalah calon rektor UHO masa mendatang.
Debat terbuka di lapangan sepak bola UHO turut disaksikan para dosen, pegawai dan mahasiswa sehingga publik kampus sudah memiliki referensi calon pemimpin kampus ke depan.

Rektor Usman yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia menambahkan seorang akademisi, termasuk para guru besar dalam menyikapi suatu masalah atau dalam menyampaikan pendapat harus tegas. "Ciri khas seorang akademisi harus tegas dalam berpendapat. Kalau setuju nyatakan setuju atau kalau tidak setuju nyatakan tidak setuju disertai alasan ilmiah," katanya.

Debat guru besar lingkup UHO yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut, antara lain, menampilkan Prof La Rianda, M.Si, Prof Nasruddin Suyuti, Prof LM Harafah, Prof LM Aslan, Prof La Iru, Prof Buyung Sarita dan Prof Weka Widyawati.

Pewarta : Oleh Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2025