Kendari,  (Antara News) - Arus mudik Lebaran melalui pelabuhan penyeberangan Torobulu-Tampo (Kabupaten Konawe Selatan-Kabupaten Muna) Sulawesi Tenggara sudah mulai ramai meskipun sebagaian jalan dan jembatan masih rusak pascabanjir yang melanda wilayah itu.
    
"Menjelang beberapa hari ini, peningkatan arus penumpang dan kendaraan yang melintas cenderung mulai meningkat," kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Torobulu, H Rusli Nyalla saat dihubungi dari Kendari, Kamis.
    
Ia mengatakan, pasacabanjir yang mengakibatkan rusaknya jalan dan jembatan jalur Kendari menuju Torobulu Konawe Selatan itu, Dinas Perhubungan Sultra sempat mengeluarkan pernyataan berencana memindahkan sementara, pelabuhan ASPD (angkutan sungai danau dan penyeberangan) Torobulu, ke tempat yang lebih terjangkau. 
    
Namun hingga saat ini, kata Rusli, bila jembatan Ambolodangge yang terputus akibat banjir  belum bisa dilalui bagi kendaraan roda empat dan dua, maka ada jalan alternatif bagi pengendara  yakni melalui Kecamatan Palangga menuju Torobulu.
    
"Para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dengan tujuan Raha dan Buton tidak perlu ragu untuk melalui jalur lintas Torobulu-Tampo karena sudah ada jalan alternantif, jika kondisi hujan masih saja turun.," katanya.
     
Menurut Rusli, kendaraan roda empat termasuk bus Damri, bisa saja melewati jalur jembatan Ambolodangge yang terputus dengan menyebarang kali disaat kondisi tidak hujan. Tetapi bila masih terjadi hujan maka jalur alternatif melalui Palangga Andolo menuju Torobulu.
     
Terkait masalah kesiapan kapal feri yang melalyani penumpang maupun kendaraan Torobulu dan Tampo, Rusli mengatakan, saat ini disediakan tiga feri yakni KMP Semumu, KMP Bahteramas dan KMP Rubia.
     
"Ketiga kapal feri ini masig-masing akan melayani penumpang disaat puncak arus mudik antara H-5 hingga H-1, tiga trip dalam sehari," katanya.
     
Kadis Perhubungan Sultra, Burhanuddin HS Noy sebelumnya mengatakan, penyeberangan Torobulu-Tampo memang menjadi salah satu titik fokus perhatian setiap tahun terutama dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang.
     
Ia menjelaskan penyeberangan Torobulu-Tampo adalah penyeberangan yang menghubungkan Kabupaten Konawe Selatan daratan dan Kabupaten Muna. Dimana para pemudik melalui pelabuhan itu tidak hanya dari masyarakat kabupaten Muna, tetapi bagi pemudik tujuan Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Buton Utara yang menggunakan kendaraan pribadi harus melalui jalur penyeberangan.
    
"Kami juga sudah membangun posko di titik penyeberangan tersebut dan menempatkan beberapa personel untuk membantu staf yang ada di UPTD penyeberangan tersebut," katanya.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024