Kendari,  (Antara News) - Banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (16/7) menyebabkan areal perswahan seluas 14.392 hektare di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara (Konut) rusak diterjang banjir.

"Dari luas 14.392 hektare padi sawa yang terendam banjir, yang mengalami puso seluas 6.832 hektare dari luas areal tanam di dua wilayah itu 26.498 hektare," kata Kadis Pertanian dan Peternakan Sultra, Muh.Amir Ridwan di Kendari, Selasa.

Menurut Amir Ridwan, data arela padi sawah yang mengalami kerusakan akibat banjir itu merupakan data sementara yang diterima sejak 19 Juli 2013 untuk dua wilayah kabupaten. Sedangkan beberapa kabupaten lain seperti Konawe selatan, Bombana, Kolaka dan Kolaka Utara belum masuk.

Menurut Amir, pascabanjir semua pimpinan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) telah diberi wewenang oleh gubernur Sultra untuk bagi-bagi tugas melakukan pemantauan dan pendataan langsung dimasing-masing kabupaten terkena banjir.

"Data korban banjir khusus dibidang pertanian padi sawah, saya saya ketahui hanya untuk wilayah Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, sedangkan Konawe selatan, Bombana, Kolaka dan Kolaka Utara dikoordinasi oleh dinas lainya," kata.

Ia mengatakan, dua wilayah kabupaten yang merupakan sentra pertanian khhsusuya padi sawah kondisinya sangat memprihatinkan, karena umumnya sawah milik petani yang terkena banjir itu selain padi sawah yang sementara masa panen, juga ada tanaman padi yang menunggu hari untuk dipanen dan sebagian lainnya usia 1-2 bulan setelah tanam.

Upaya pemerintah untuk membantu para petani sawah yang terkena bencana banjir, kata Amir tetap akan menjadi perhatian baik Pemprov maupun pemerintah pusat, sambil menunggu proses pendataan secera keseluruhan.

"Biasanya, bila ada bencana alam seperti yang terjadi baru-baru ini, korban banjir akan mendapat bantuan subsidi bibit dan biaya operasional yang besarannya belum diketahui," katanya.

Terkait masalah peternakan, Amir mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kerugian dari kelompok peternak maupun perorangan terkait bencana banjir.

Hanya saja, yang menjadi keprihatinan bagi mereka adalah lahan dimana mereka yang biasanya menjadikan sentra untuk pengambilan pakan semuanya terkena banjir, sehingga akan berdampak bagi sulitnya untuk mencari lahan untuk makanan ternak mereka.

Hingga berita ini diturunkan, suasana kota Kendari dan kabupaten lain di Sultra, tidak lagi hujan turun namun di Kabupaten Konawe dan konawe Utara, masih saja terendam banjir khususnya di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Konawe dan Lahumbuti, beberapa pemukiaman warga masih sulit dilalui kendaraan roda empat dan dua.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024