Kendari, (Antara News) - Pascabanjir yang melanda Kota Kendari dan beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra), (selasa 16/7) dini hari, PLN Cabang Kendari kesulitan untuk melakukan mobilisasi perbaikan jaringan terutama tiang dan trafo yang rusak.
GM PT PLN Cabang Kendari, Ikhwan Fahri di Kendari, Kamis mengatakan, dampak bencana banjir yang terjadi selama beberapa hari ini jaringan yang terparah terjadi di Kabupaten Konawe selatan.
"Konawe Selatan mengalami dampak yang paling parah, dimana lebih dari 65 tiang listrik roboh, 12 trafo terendam dan sekitar 21.000 pelanggan atau 79 persen masih mengalami padam sampai dengan Selasa tanggal 16/7 malam," katanya.
Ia mengatakan, terhaambat pemulihan pasokan listrik khusus di kabupaten Konsel dikarenakan akses jalan di pegunungan Wolasi terputus oleh banjir dan tanah longsor, sehingga mobilisasi petugas PLN Kendari yang akan membawa personil dan materil untuk pemulihan terhambat di Punggaluku.
Manufer jaringan listrik sebagai alternatif pasokan listrik dari jaringan yang terputus, juga tidak bisa dilakukan pada hari itu karena masih ada trafo dijaringan alternatif terendam air.
"Dengan berbagai keterbatasan yang ada, maka pada hari Rabu 17/6, sebanyak 15 tiang listrik di ibukota Konsel telah dipuluhkan dan manuver jaringan dapat dilakukan sehingga, tinggal 11.000 pelanggan yang mengalami padam," ujar Ikhwan.
Ia juga menambahkan, beberapa wilayah di Konsel seperti di Wolasi, Tinanggea, Laeya, Kolono dan beberapa wilayah lainnya, kendala pemulihan pasokan listrik di rayon Konsel masih dikarenakan oleh faktor terputusnya jalur ke lokasi, penyeybab banjir tersebut.
"Tentu dari kami (PLN Kendari-red), bersama sejumlah bahan material untuk pemulihan sudah dalam posisi `stand by` di Punggaluku. Jalur tersebut dianggap bisa diakses, sehingga langka pemulihan tiang dan jaringan listrik yang roboh dan terputus akan segera dilakukan," ujarnya.
Namun demikian, atas nama PLN Cabang Kendari juga menyampaikan permohonan maaf pada pelanggan yang masih padam, untuk memahami kondisi ini. Akan tetapi pihaknya setiap saat melakukan pemantauan bila jalur jalan tersebut sudah pulih, maka langka pemulihan jaringan akan segera dilakukan.
GM PT PLN Cabang Kendari, Ikhwan Fahri di Kendari, Kamis mengatakan, dampak bencana banjir yang terjadi selama beberapa hari ini jaringan yang terparah terjadi di Kabupaten Konawe selatan.
"Konawe Selatan mengalami dampak yang paling parah, dimana lebih dari 65 tiang listrik roboh, 12 trafo terendam dan sekitar 21.000 pelanggan atau 79 persen masih mengalami padam sampai dengan Selasa tanggal 16/7 malam," katanya.
Ia mengatakan, terhaambat pemulihan pasokan listrik khusus di kabupaten Konsel dikarenakan akses jalan di pegunungan Wolasi terputus oleh banjir dan tanah longsor, sehingga mobilisasi petugas PLN Kendari yang akan membawa personil dan materil untuk pemulihan terhambat di Punggaluku.
Manufer jaringan listrik sebagai alternatif pasokan listrik dari jaringan yang terputus, juga tidak bisa dilakukan pada hari itu karena masih ada trafo dijaringan alternatif terendam air.
"Dengan berbagai keterbatasan yang ada, maka pada hari Rabu 17/6, sebanyak 15 tiang listrik di ibukota Konsel telah dipuluhkan dan manuver jaringan dapat dilakukan sehingga, tinggal 11.000 pelanggan yang mengalami padam," ujar Ikhwan.
Ia juga menambahkan, beberapa wilayah di Konsel seperti di Wolasi, Tinanggea, Laeya, Kolono dan beberapa wilayah lainnya, kendala pemulihan pasokan listrik di rayon Konsel masih dikarenakan oleh faktor terputusnya jalur ke lokasi, penyeybab banjir tersebut.
"Tentu dari kami (PLN Kendari-red), bersama sejumlah bahan material untuk pemulihan sudah dalam posisi `stand by` di Punggaluku. Jalur tersebut dianggap bisa diakses, sehingga langka pemulihan tiang dan jaringan listrik yang roboh dan terputus akan segera dilakukan," ujarnya.
Namun demikian, atas nama PLN Cabang Kendari juga menyampaikan permohonan maaf pada pelanggan yang masih padam, untuk memahami kondisi ini. Akan tetapi pihaknya setiap saat melakukan pemantauan bila jalur jalan tersebut sudah pulih, maka langka pemulihan jaringan akan segera dilakukan.