Kendari, (Antara News) - Anggaran pekerjaan poros Raha-Lakapera di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapat tambahan sebesar Rp15 miliar.
Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Rusman Emba, di Kendari, Jumat, mengatakan dana tersebut untuk menambah dana sebelumnya yang berasal dari pusat invstasi pemerintah (PIP).
"Tambahan dana Rp15 untuk pekerjaan poros Raha-Lakapera tersebut diluar dari anggaran sebelumnya untuk jalan tersebut sebanyak Rp25 miliar," katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra dan membicarakan terkait penambahan anggaran pembangunan poros tersebut.
"Poros Raha-Lakapera ini bisa dikatakan skala prioritas yang sangat kritis, sehingga memang tepat untuk memberikan dana pendamping dari pemerintah daerah untuk percepatan pembangunan jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, DPRD terus melakukan koordinasi dengan pihak eksekutif agar jalan sepanjang 32 kilo meter tersebut bisa ditangani meskipun belum bisa dilakukan aspal hotmix.
"Dana yang Rp15 miliar itu hanya bisa digunakan untuk menormalkan fungsi jalan tersebut sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan," katanya.
Tambahan dana tersebut kata Rusman, merupakan upaya seluruh anggota DPRD Sultra, khususnya dari Daerah pemilihan Muna yang memiliki tanggung jawab moril terhadap daerah itu.
Warga Kabuapaten Muna belakangan ini terpaksa memblokir beberapa ruas jalan utama yang menghubungkan kedua wilayah kabupaten Muna menuju Buton dan Kota Baubau itu.
Pemblokiran jalan oleh warga itu dilakukan dengan cara membuat pondasi dan beton terutama di ruas jalan yang rusak berat sehingga kendaraan roda empat dan dua tidak bisa dilalui. Pemasangan batu pondasi ditengah jalan itu sebagi dampak kekecewaan warga terhadap janji-janji pemerintah untuk perbaikan jalan yang sudah bertahun-tahun rusak berat.
Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Rusman Emba, di Kendari, Jumat, mengatakan dana tersebut untuk menambah dana sebelumnya yang berasal dari pusat invstasi pemerintah (PIP).
"Tambahan dana Rp15 untuk pekerjaan poros Raha-Lakapera tersebut diluar dari anggaran sebelumnya untuk jalan tersebut sebanyak Rp25 miliar," katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra dan membicarakan terkait penambahan anggaran pembangunan poros tersebut.
"Poros Raha-Lakapera ini bisa dikatakan skala prioritas yang sangat kritis, sehingga memang tepat untuk memberikan dana pendamping dari pemerintah daerah untuk percepatan pembangunan jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, DPRD terus melakukan koordinasi dengan pihak eksekutif agar jalan sepanjang 32 kilo meter tersebut bisa ditangani meskipun belum bisa dilakukan aspal hotmix.
"Dana yang Rp15 miliar itu hanya bisa digunakan untuk menormalkan fungsi jalan tersebut sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan," katanya.
Tambahan dana tersebut kata Rusman, merupakan upaya seluruh anggota DPRD Sultra, khususnya dari Daerah pemilihan Muna yang memiliki tanggung jawab moril terhadap daerah itu.
Warga Kabuapaten Muna belakangan ini terpaksa memblokir beberapa ruas jalan utama yang menghubungkan kedua wilayah kabupaten Muna menuju Buton dan Kota Baubau itu.
Pemblokiran jalan oleh warga itu dilakukan dengan cara membuat pondasi dan beton terutama di ruas jalan yang rusak berat sehingga kendaraan roda empat dan dua tidak bisa dilalui. Pemasangan batu pondasi ditengah jalan itu sebagi dampak kekecewaan warga terhadap janji-janji pemerintah untuk perbaikan jalan yang sudah bertahun-tahun rusak berat.