Manado (Antara News)- Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan menutup Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Potensi Search And Rescue (SAR), di Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Mobongo, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), Senin(1/7).

         Kegiatan yang digelar Basarnas dan Pemkab Minsel itu, turut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil, Sekretaris Utama  Basarnas Mayjen TNI Max R Boseke, Deputy Bidang Potensi Marsma TNI Sunarbowo. S, Direktur Sarana dan Prasarana Basarnar Laksma Rudy Hendro, Kadis Perhubungan Sulut,Ir. Parlindungan Tampubolon dan Kaban Penanggulangan Bencana Provinsi Sulu, Ir. Hoyke Makarawung.

         Diklat Potensi SAR itu awalnya diikuti 60 orang, namun hingga selesai pelaksanaan kegiatan tersebut tersisa menjadi 55 orang.

         Mangindaan mengatakan, selesainya Diklat SAR ini dengan demikian para menyandang tenaga-tenaga potensi SAR  tersebut bisa diusulkan melalui Menteri Pendayagunaan Aparatut Negara (Menpan) untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

         Mereka yang berhasil mengikuti pelatihan tersebut merupakan kehormatan bagi saudara, kata Mangindaan sambil menambahkan, potensi mereka itu sudah melebihi dari yang lain dan telah mendedikasikan hidupnya untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dalam rangka menyelamatkan jiwa manusia dari segala musiba bencana.

         Mangindaan juga mantan Gubernur Sulut itu mengingatkan bahwa Kabupaten Minsel termasuk daerah berpotensi bencana alam karena terletak diantara dua gunung berapi sangat aktif dewasa ini yakitu Gunung Lokon dan Gunung Soputan.

         Adanya potensi SAR ini diharapkan bisa menghadapi bencana alam bisa meminimalisir atau bahwa zero atas korban bencana alam, kata Mangindaan.

         Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil mengatakan menyambut baik kegiatan tersebut, dan pemerintah provinsi sangat mendukung agar Basarnas bisa menggelar diklat seperti ini hingga ke seluruh kabupaten/kota se-sulut.

         Djouhari Kansil mengakui bahwa provinsi sulut termasuk salah satu daerah rawan bencana, baik itu bencana alam maupun bencana akibat kecelakaan darat, laut maupun udara.

         "Saya percaya Diklat Potansi SAR ini, akan semakin meningkatkan pengetahuan segenap jajaran SAR maupun masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini untuk bertindak cepat, tepat, terampil dan handal dalam menghadapi bencana alam," ujarnya.

         Disamping itu pula, dapat lebih meningkatkan peran aktif untuk mengabdikan diri secara tulus dan iklas kepada bangsa dan negara dalam mengemban tugas kemanusiaan melakukan pencarian dan pertolongan serta penyelamatan terhadap korban yang mengalami musibah bencana, tambah mantan kadis Diknas Sulut itu.

         Sebelumnya telah dilaksanakan atraksi latihan penyelematan dilakukan Tim SAR, serta terjun payung penerjun handal sulut, Pingkan Mandagi.

Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024