Kendari,  (Antara News) - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara mengevaluasi kualitas udara Kota Kendari selama tiga hari, 18-20 Juni 2013. 

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran BLH Sultra Supiati di Kendari, Rabu, mengatakan evaluasi ini diperlukan untuk mengukur tingkat polusi udara di ibukota Sultra tersebut.

"Kegiatan yang dilakukan berupa uji emisi kendaraan bermotor roda empat dengan target 500 kendaraan per hari," katanya.

Selain itu, katanya, juga dilakukan pemantauan kualitas bahan bakar di SPBU, pemantauan kinerja lalu lintas, dan pemantauan kualitas jalan raya," katanya.

"Kami bekerja sama dengan pihak polisi lalulintas dan Dinas Perhubungan untuk melakukan kegiatan ini," katanya.

Ia menyebutkan, pemantauan kualitas bahan bakar minyak tersebut dilakukan pada tujuh sentral pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Kota Kendari.

"Kualitas BBM sangat berpengaruh terhadap emisi yang dihasilkan. Semakin baik kualitas BBM tersebut maka semakin sedikit emisi berbahaya yang dikeluarkan dari proses pembakarannya," tambahnya.

Sementara uji emisi kendaraan dan kinerja lalulintas lanjut Supiati, dilakukan pada tiga titik yakni Jalan Cristina Marta Bundar pesawat Lepolepo, Jalan Tabao Nunggu dan Jalan Sultan Hasanudin Kendari Beach.

"Tujuan dari seluruh kegiatan yang kami lakukan ini, untuk ketahui tingkat pencemaran yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan, untuk mengetahui tingkat kualitas bahan bakar yang ada di SPBU dan mengetahui tingkat kualitas udara di jalan raya," jelasnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024