Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari akan mengembangkan `Kampung Mandiri Energi` dengan memanfaatkan potensi energi yang ada di daerah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.


Wali Kota Kendari, Asrun di Kendari, Kamis mengatakan, kampung mandiri energi yang akan dibangun ini nantinya kebutuhan energinya bersumber dari gas metan yang dihasilkan dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Puuwatu Kendari.

"Lokasi yang layak untuk menjadi kampung mandiri energi ini kita sudah tentukan di sekitar TPA Sampah Puuwatu," kata Asrun.

Ia menjelaskan, kampung mandiri energi ini merupakan wujud dari program energi baru terbarukan dengan berbagai bentuk kegiatan yang akan melingkupinya.

Ia menjelaskan, gas metan yang dihasilkan dari pengelolaan TPA Sampah Puuwatu sudah dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk penerangan listrik dan kebutuhan memasak.

"Bukan hanya untuk kebutuhan penerangan dan memasak bagi warga sekitar, tapi kita juga akan kembangkan gas metan tersebut untuk bahan bakar kendaraan," katanya.

Menurut dia, gas metan yang dihasilkan dari TPA Sampah Puuwatu tersebut ke depan tidak hanya akan melayani warga sekitar TPA, tetapi juga akan menjangkau beberapa wilayah kelurahan sekitarnya.

"Kami sudah menyusun rencana strategis dan rencana aksi ke depan untuk menjadikan TPA Sampah Puuwatu sebagai kampung mandiri energi, yakni menggunakan energi tidak tergantung lagi dari PLN," katanya.

Asrun berharap program ini bisa mengatasi krisis energi dan mengentaskan kemiskinan, selain itu bisa sebagai tempat pembelajaran soal energi alternatif.

Pewarta : Oleh: Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024