Kuala Lumpur (Antara News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berpandangan bahwa hubungan Indonesia-Malaysia tentu penuh dinamika, namun kedua negara berupaya untuk menjaganya tetap positif.
"Hubungan positif ini harus kuat yang sifatnya menyeluruh," katanya saat menjadi pembicara dalam Asia-Pacific Roundtable ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
Menurut dia, hubungan positif itu tidak saja antarpemerintah, tapi juga terhadap masyarakat, pengusaha, parlemen dan lainnya sehingga ketika timbul permasalahan dapat diselesaikan dan dikelola dengan baik.
Jika ada pandangan berbeda, kata dia, harus memandangnya dengan baik dan bila ada suatu gejolak maka masing-masing harus berbicara supaya tidak terus menerus tersandera oleh pendekatan yang menciptakan krisis.
"Kedua bangsa harus melakukan percakapan dengan baik serta terus melakukan pertemuan yang lebih konprehensif termasuk antarkedua pemerintah," ungkapnya dengan menyampaikan dirinya juga sudah bertemu dan mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman yang kembali masuk dalam kabinet baru Perdana Menteri Najib Tun Razak.
Sementara itu, dalam paparannya dihadapan ratusan peserta Asia-Pacific Roundtable ke-27, Marty mengingatkan bahwa Indonesia juga mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Asia Pasifik dan bahkan Indo Pasifik.
Diakuinya, situasi di kawasan ini kadang kala dipengaruhi oleh salah persepsi dan salah perhitungan terhadap niat dan maksud serta tujuan dari negara lain dalam sebuah peristiwa.
Untuk itu, perlu dialog yang terbuka agar insiden di lapangan tidak berkobar lebih serius.
Bahkan, sudah tiba waktunya bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan juga Indo Pasifik untuk memikirkan kerangka kerja sama bagaimana meningkatkan rasa saling percaya tersebut.
"Ini (kerangka kerja sama) suatu proses yang sedang kita gulirkan. Mudah-mudahan mendapatkan tanggapan yang baik," ungkapnya.