Kendari (Antara News) - Universitas Haluoleo (Unhalu) bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan RI melakukan riset tanaman obat dan jamu tradisional.
Rektor Unhalu Prof Usman Rianse di Kendari, Senin, mengatakan Unhalu memandang penting pelatihan riset tanaman obat tradisional karena potensi tanaman obat di daerah ini menjanjikan.
"Tanpa disadari tanaman sekeliling kita adalah bahan baku obat-obatan. Supaya bermanfaat bagi kehidupan manusia diperlukan sentuhan para ahli di bidangnya," kata Rektor Usman.
Diharapkan melalui pelatihan riset yang melibatkan peserta berbagai disiplin ilmu akan diteridentifikasi tanaman berkhasiat menyembuhkan suatu penyakit atau penyegar dalam tubuh.
"Unhalu yang didukung para pakar berbagai disiplin ilmu telah menemukan sekitar 1.000 jenis tanaman potensial sebagai bahan baku obat-obatan," kata Usman.
Riset tanaman obat mengidentifikasi lima titik potensial yakni Moramo daratan, Moramo kepulauan (Kabupaten Konawe Selatan), Mekongga (Kabupaten Kolaka), Kabupaten Muna dan Tolaki (Kabupaten Konawe).
"Kegiatan riset membutuhkan keseriusan karena harus melakukan pengamatan secara cermat dan kontinyu," katanya.
Dalam kegiatan tersebut mutlak melibatkan warga setempat, baik sebagai tabib, dukun kampung dan siapa pun yang berpengalaman merakit tanaman tertentu hingga dimanfaatkan menjadi makanan, minuman dan obat.
Rektor Unhalu Prof Usman Rianse di Kendari, Senin, mengatakan Unhalu memandang penting pelatihan riset tanaman obat tradisional karena potensi tanaman obat di daerah ini menjanjikan.
"Tanpa disadari tanaman sekeliling kita adalah bahan baku obat-obatan. Supaya bermanfaat bagi kehidupan manusia diperlukan sentuhan para ahli di bidangnya," kata Rektor Usman.
Diharapkan melalui pelatihan riset yang melibatkan peserta berbagai disiplin ilmu akan diteridentifikasi tanaman berkhasiat menyembuhkan suatu penyakit atau penyegar dalam tubuh.
"Unhalu yang didukung para pakar berbagai disiplin ilmu telah menemukan sekitar 1.000 jenis tanaman potensial sebagai bahan baku obat-obatan," kata Usman.
Riset tanaman obat mengidentifikasi lima titik potensial yakni Moramo daratan, Moramo kepulauan (Kabupaten Konawe Selatan), Mekongga (Kabupaten Kolaka), Kabupaten Muna dan Tolaki (Kabupaten Konawe).
"Kegiatan riset membutuhkan keseriusan karena harus melakukan pengamatan secara cermat dan kontinyu," katanya.
Dalam kegiatan tersebut mutlak melibatkan warga setempat, baik sebagai tabib, dukun kampung dan siapa pun yang berpengalaman merakit tanaman tertentu hingga dimanfaatkan menjadi makanan, minuman dan obat.