Kendari (Antara News) - Pihak Badan Searh And Rescue Nasional (Basarnas) mengimbau nahkoda kapal dan calon penumpang untuk mewaspadai cuaca tidak bersahabat di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Kantor SAR Sultra Jafar di Kendari, Sabtu, mengatakan cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang tidak bisa dihindari bagi pengguna jasa transportasi laut di daerah ini.

"Bagi pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut tidak bisa berbuat banyak menghadapi cuaca buruk. Salah satu cara untuk mencegah musibah di laut adalah berlayar pada situasi kategori aman dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas normal," kata Jafar.

Artinya, pelaut atau mereka yang berpengalaman mengarungi samudera biasanya memiliki intuisi yang tepat bahwa berlayar pada saat fajar menyingsing cukup aman atau tidak.

"Neneng moyang kita dulu belum mengenal prakiraan cuaca dengan teknologi canggih tetapi bermodalkan "mata hati" berlayar dalam keadaan selamat hingga ke pelabuhan tujuan," katanya.

Basarnas Sultra yang bertugas dalam pembantuan kemanusiaan selalu berharap tidak ada korban jiwa maupun materi dalam setiap kecelakaan di laut.

Oleh karena itu, ia mengimbau nahkoda kapal dan calon penumpang atau pemilik barang agar tidak memaksakan diri dalam berlayar atau mengangkut barang.

"Jangan ada anggapan bahwa kalau terjadi kecelakaan ada Basarnas atau pihak lain yang bertanggungjawab. Bertanggungjawab pada diri sendiri jauh lebih baik karena sama artinya menempatkan keselamatan diatas segala-galanya," katanya.

Pemilik kapal rakyat Karimas (42) mengatakan dua pekan terakhir perairan Sultra tidak bersahabat karena gelombang tinggi dan angin bertiup kencang.

"Yang berbahaya kalau datangnya angin disertai ombak secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kami (nahkoda kapal, red) berharap bantuan prakiraan cuaca sebelum berlayar," kata Karimas.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024