Kendari,  (Antara News) - Sebanyak 13 etnis atau paguyuban ikut memeriahkan kirab Budaya yang digelar oleh Pemerintah Kota kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin sore, dalam rangka memperingati HUT Kendari ke-182.

Ke-13 paguyuban yang mengikuti kirab tersebut masing-masing adalah Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kendari, Etnis Sunda, Etnis Jawa, Etnis Bugis-Makassar, Etnis Betawi, Etnis Bali, Etnis NTT, Etnis Tator, Etnis Enrekang, Etnis Muna, Etnis Wakatobi, Etnis Batak, Etnis Sulbar, Etnis Maluku.

Pawai yang dimulai dari puluk 13.30 hingga pukul 17.00 Wita tersebut mendapat perhatian antusias dari ribuan masyarakat Kota Kendari disepanjang jalan yang dilalui peserta kirab.

Masing-masing etnis atau paguyuban mempertunjukan beberapa kesenian tradisional saat tiba di panggung kehormatan atau garis finish, di tempat itu sudah ada Wali Kota Kendari bersama unsur Muspida Kendari yang menyambut peserta kirab.

Wali Kota Kendari, Asrun memberikan apresiasi atas partisipasi beberapa etnis yang mendiami Kota Kendari dalam kegiatan kirab tersebut guna memeriahkan hari jadi Kendari ke-182.

"Ini adalah yang pertama terjadi di Kota Kendari, kita berharap kegiatan ini akan mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar etnis atau paguyuban yang ada di daerah ini," katanya.

Melihat antusiasnya masyarakat menyaksikan kegiatan itu, Asrun berjanji akan menjadikan kirab budaya sebagai agenda budaya tahunan di daerah itu dan skalanya akan diperbesar.

"Kita berharap, etnis lain yang belum sempat berpartisipasi dalam kegiatan ini, kedepan bisa ikut ambil bagian agar bisa lebih memperkokoh tali persatuan sesama paguyuban atau masyarakat umum di Kendari," ujarnya.

Ia menjelaskan, Kota Kendari adalah miniatur Indonesia karena hampir semua etnis di Nusantara mendiami kota Lulo tersebut, mulai dari Aceh hingga etnis Papua ada di daerah itu.

"Jadi pemilik Kota Kendari bukan orang Tolaki, bukan orang Muna, tetapi pemilik Kendari adalah semua etnis yang mendiami daerah ini," ujarnya.

Ketua Paguyuban Betawi Kendari, Bang Reza, mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut karena sudah mendapat pengakuan akan keberadaan etnis lain di daerah itu.

"Kami berharap acara seperti ini bisa menjadi agenda tahunan, dan kami akan mempersiapkan penampilan lebih maksimal pada kegiatan mendatang," ujarnya.

Warga Kendari Hj Risma, mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti itu, karena dianggap sudah hal itu adalah sesuatu yang langka atau jarang dilakukan diberbagai daerah.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024