Kolaka (ANTARA News) - Jumlah penumpang kapal penyeberangan feri dari Kolaka (Sultra) ke Bajo`e (Sulsel) maupun kapal cepat Kolaka-Siwa (Sulsel) akhir-akhir ini menurun karena cuaca buruk di perairan Teluk Bone.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kolaka Zainuddin di Kolaka mengatakan akibat cuaca yang tidak menentu, banyak pengguna jasa yang mengurungkan niatnya untuk menyeberang melintasi laut Teluk Bone.
"Jumlah penumpang seperti kapal feri turun hingga 50 persen. Kalau feri hanya memuat 40 hingga 100 orang dari kapasitas 300 penumpang. Begitu juga muatan barang seperti mobil hanya satu-dua unit setiap hari," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada penumpang kapal cepat dalam setiap hari hanya sekitar 70 orang dari kapasitas muatan kapal sekitar 268 orang.
Menurut dia, sejak awal Januari 2013, kondisi cuaca di perairan Kolaka tidak menentu karena sering terjadi angin kencang dan hujan deras sehingga penumpang enggan melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa transportasi laut.
"Seperti yang terjadi hari ini dalam hitungan menit saja cuaca tiba-tiba berubah menjadi angin kencang dan hujan deras, sementara prediksi BMKG bahwa kondisi cuaca di daerah ini normal," ujar Zainuddin.
Hal senada juga diungkapkan Manajer Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Kolaka Mursalin bahwa dalam sepekan sebelumnya pengaruh cuaca buruk banyak feri tertunda berangkat karena gelombang laut yang besar.
"Tapi saat ini jadwal pemberangkatan feri sudah mulai normal setiap harinya. Berbeda sepekan sebelumnya, banyak kapal yang tertunda keberangkatan karena tingginya gelombang laut," katanya.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kolaka Zainuddin di Kolaka mengatakan akibat cuaca yang tidak menentu, banyak pengguna jasa yang mengurungkan niatnya untuk menyeberang melintasi laut Teluk Bone.
"Jumlah penumpang seperti kapal feri turun hingga 50 persen. Kalau feri hanya memuat 40 hingga 100 orang dari kapasitas 300 penumpang. Begitu juga muatan barang seperti mobil hanya satu-dua unit setiap hari," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada penumpang kapal cepat dalam setiap hari hanya sekitar 70 orang dari kapasitas muatan kapal sekitar 268 orang.
Menurut dia, sejak awal Januari 2013, kondisi cuaca di perairan Kolaka tidak menentu karena sering terjadi angin kencang dan hujan deras sehingga penumpang enggan melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa transportasi laut.
"Seperti yang terjadi hari ini dalam hitungan menit saja cuaca tiba-tiba berubah menjadi angin kencang dan hujan deras, sementara prediksi BMKG bahwa kondisi cuaca di daerah ini normal," ujar Zainuddin.
Hal senada juga diungkapkan Manajer Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Kolaka Mursalin bahwa dalam sepekan sebelumnya pengaruh cuaca buruk banyak feri tertunda berangkat karena gelombang laut yang besar.
"Tapi saat ini jadwal pemberangkatan feri sudah mulai normal setiap harinya. Berbeda sepekan sebelumnya, banyak kapal yang tertunda keberangkatan karena tingginya gelombang laut," katanya.