Kendari, (ANTARA News) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Askabul Kijo, di Kendari, Minggu mengatakan, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menghambat peningkatan produksi perikanan para nelayan di daerah itu.

"Kelangkaan Solar, yang kebanyakan digunakan oleh nelayan, memberi andil pada kurangnya produksi perikanan, karena warga kesulitan mendapatkan BBM untuk melaut," kata Askabul.

Ia mengatakan, produksi perikanan tangkap tahun 2011 mencapai 255.115 ton sementara produksi perikanan tangkap tahun 2012 di Sultra sekitar 252.452 ton.

"Masalah lain yang menyebabkan nelayan susah mengembangkan usaha dan meningkatkan produksi adalah susahnya mendapatkan akses di perbankan untuk mendapatkan pinjaman permodalan," katanya.

Kondisi itu kata Askabul, mengakibatkan posisi nelayan saat ini menjadi sangat lemah dari segi permodalan sehingga menjadi kendala dalam meningkatkan produksi perikanan di daerah itu.

Ia mengatakan, sulitnya para nelayan mengakses perbankan tersebut karena ketidaktahuan nelayan dalam mengakses dana bank.

"Selain itu, tidak adanya agunan, dan risiko tinggi sektor perikanan sehingga pihak bank akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan dana pada sektor usaha perikanan," katanya.

Masalah lain yang menggerogoti para nelayan dalam meningkatkan produksinya katanya, adalah keterampilan dan pengetahuan teknis masyarakat dalam penangkapan maupun budidaya ikan yang masih rendah.

"Sebagian besar petani nelayan masih menggunakan sistem budidaya secara tradisional, dan baru sebagian kecil yang melakukan budidaya secara semi intensif dan intensif," ujarnya.

Keberadaan armada penangkapan ikan yang terbatas dan sebagian besar berukuran di bawah lima GT sehingga hasil tangkapan kecil juga menjadi salah satu penghambat peningkatan produksi perikanan.

"Sarana dan prasarana penunjang pada sebagian wilayah kabupaten/kota masih kurang sehingga dapat menyebabkan produksi tidak optimal," ujarnya.(Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024