Kendari (ANTARA News) - Depot Pertamina Sulawesi Tenggara menyalurkan bahan bakar minyak jenis solar di daerah itu melebihi kuota kebutuhan masyarakat, sehingga sangat mengherankan kalau terjadi antrean kendaraan di setiap SPBU, kata Kepala Wira Penjualan Pertamina Sultra Wahyudi Wirjanto.

"Idealnya, di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), tidak perlu ada antrean kendaraan yang panjang, sebab solar yang kami salurkan melebihi kuota kebutuhan normal masyarakat," katanya di Kendari, Rabu.

Dia mengatakan kebutuhan BBM solar masyarakat Sultra pada 2012 sesungguhnya hanya sekitar 80.000 kiloliter.

Namun, Pertamina menyiapkan pasokan solar hingga akhir 2012, sebanyak 92.000 kiloliter.

"Kalau hanya kebutuhan masyarakat pemilik kendaraan berbahan bakar solar setiap hari, kuota BBM solar itu tidak akan habis," katanya.

Ia menduga kuat ada masyarakat yang membeli BBM solar di SPBU, lalu menjualnya ke pihak perusahaan pertambangan di daerah itu.

Modusnya, kata dia, beberapa pemilik mobil datang antre mengisi solar di SPBU berkali-kali dan perpindah-pindah tempat.

"Ada juga pemilik kendaraan yang memodifikasi tanki mobilnya hingga mampu memuat solar lebih banyak," katanya.

Wahyudi mengaku sudah banyak menemukan mobil yang dimodifikasi tankinya dan mobil yang berulang kali datang untuk antre di SPBU mengisi solar.

Namun untuk melakukan penindakan terhadap para pemilik mobil, pihaknya tidak memiliki kewenangan.

"Saya sudah meminta aparat petugas di daerah ini, agar ikut mengawasi penyalur BBM bersubsidi ini," katanya.

Pantauan di sejumlah SPBU di Kendari, setiap hari dipadati kendaraan terutama mobil truk yang antre mengisi BBM jenis solar.

Para sopir mobil yang sudah antre menunggu berjam-jam untuk mendapat giliran mengisi solar, terkadang tidak kebagian karena solar sudah habis.

"Setiap hari kami mendapat pasokan BBM solar dari Pertamina sebanyak 8.000 liter, namun hanya setengah hari pelayanan sudah habis," kata petugas SPBU Martandu Kendari Nurhayati.

Oleh karena itu, katanya, banyak sopir mobil truk terpaksa harus bermalam di sekitar SPBU karena tidak kebagian solar.

"Mereka yang bermalam tersebut baru mendapat giliran mengisi solar, keesokan harinya setelah pihak Pertamina memasok solar," katanya. (Ant).

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024