Kendari(ANTARA News) - Aktivis Gerakan Masyarakat Wawonii Bersatu (GMWB) Sulawesi Tenggara, mendesak Pemerintah Pusat untuk menetapkan wilayah Wawonii, Kabupaten Konawe menjadi kabupaten otonom baru, bersama 19 calon daerah otonom lainnya di Indonesia.

Desakan aktivis GMWB tersebut disampaikan dalam bentuk demonstrasi puluhan massa di tengah jalan simpang empat dekat lokasi eks MTQ Nasional di Kendari, Sabtu.

"DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri akan menggelar paripurna menetapan 19 calon daerah otonom baru di Indonesia. Kami berharap, Wawonii menjadi salah satu dari 19 calon kabupaten yang akan dimekarkan tersebut," teriak koordinator aktivis GMWB, Muamar saat menyampaikan orasinya pada aksi demonstrasi tersebut.

Menurut dia GMWB mendesak Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Pusat untuk memekarkan wilayah Pulau Wawonii menjadi kabupaten Konawe Kepulauan karena wilayah tersebut sudah memenuhi syarat ketentuan undang-undang menjadi kabupaten otonom baru di Sultra.

"Wilayah Pulau Wawonii yang saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Konwene, masih sangat tertinggal, baik dari aspek pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, listrik dan sebagainya, maupun segi pembangunan sumber daya manusia atau kemasyarakatan," katanya.

Hal itu terjadi teriak Muamar, karena pemerintah Kabupaten Konawe yang menjadi induk pemerintahan dari wilayah tersebut, kurang memberi perhatian terhadap pembangunan di wilayah itu.

Ia mengatakan, wilayah Konawe Kepulauan yang terdiri dari lima kecamatan, sudah memenuhi syarat menjadi kabupaten otonom baru di Sultra.

Oleh karen itu, Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Pusat segera menetapkannya menjadi kabupaten, sehingga berbagai ketertinggalan di wilayah itu bisa dibangun dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

"Dengan menjadikan Pulau Wawominii menjadi kabupaten Konawe Kepulauan, pisah dari kabupaten Konawe, percepatan pembangunan di wilayah itu bisa digenjot, sebab rentang kendali pemerintahan akan lebih dekat dengan masyarakat," katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan orator lainnya, Saharuddin. Menurutnya, pemekaran wilayah Pulau Wawonii menjadi kabupaten Konawe Kepulauan, semata-mata demi untuk kesehjateraan masyarakat di wilayah tersebut.

Karena memang kata dia, wilayah Pulau Wawonii, memilik potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, namun masih tertinggal akibat rentang kendali pemerintahan di Kolaka yang terlalu jauh.

"Dengan menjadikan wilayah Pulau Wawonii menjadi kabupaten otonom baru, rentang kendali pemerintahan di wilayah itu akan menjadi lebih dekat dengan masyarakatnya, sehingga membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," katanya.

Baik Saharuddin maupun Muamar, mengancam jika Pemerintah Pusat tidak menetapkan Wawonii menjadi kabupaten baru di Sultra pada 14 Desember 2012 nanti, maka aktivis GMWB setiap hari akan menggelar aksi demo yang bisa membuat instabilitas di Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara terganggu.

"Menjelang paripurna penetapan 19 calon kabupaten di Indonosia menjadi kabupaten otonom baru pada 14 Desember 2012, kami akan menurunkan massa dalam jumlah besar, meminta agar Wawonii ikut ditetakan menjadi kabupaten baru," teriak Saharuddin melalui pengeras suara.

Pada aksi tersebut, massa GMWB membakar ban bekas yang mengepulkan asap tebal. Sebagian dari mereka memingitasi kobaran api, dengan memikul kelapa, pisang dan pacul. (Ant).

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024