Tomohon, Sulut (ANTARA News) - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus dan mengeluarkan suara dentuman keras yang terdengar hingga ke permukiman warga yang hanya berjarak tiga kilometer dari kawah Tompaluan.
"Ya barusan meletus. Kami sementara membuat laporan ke Bandung," kata staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Warno di Tomohon, Senin.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen Farid Ruskanda Bina, menjelaskan, letusan Gunung Lokon pada pukul 15.42 WITA, menyemburkan debu vulkanik dengan ketinggian hingga 4.000 meter.
"Letusan kali ini lebih tinggi dibanding dengan beberapa rentetan letusan yang terjadi sebelumnya," katanya.
Farid mengatakan, letusan kali ini tinggi dengan material debu vulkanik cukup banyak, lebih dikarenakan banyaknya suplai-suplai energi dari dalam yang ditandai dengan tremor vulkanik "full skill" yang terjadi cukup lama.
Dia mengatakan, setelah terjadi letusan utama pukul 15.42 WITA, juga terjadi letusan susulan pada pukul 15.53 WITA.
"Hingga kini status Gunung Lokon masih siaga level III dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan," kata Farid.
Rekomendasi PVMBG Bandung khusus di daerah radius bahaya sejauh 2,5 kilometer, menurut Farid, harus dipatuhi warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Termasuk tidak menjangkau daerah kawah atau puncak karena sangat berbahaya," harap dia.
Letusan yang terjadi Senin sore ini tidak diikuti dengan diungsikannya warga ke daerah-daerah yang lebih aman. (Ant).
"Ya barusan meletus. Kami sementara membuat laporan ke Bandung," kata staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Warno di Tomohon, Senin.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen Farid Ruskanda Bina, menjelaskan, letusan Gunung Lokon pada pukul 15.42 WITA, menyemburkan debu vulkanik dengan ketinggian hingga 4.000 meter.
"Letusan kali ini lebih tinggi dibanding dengan beberapa rentetan letusan yang terjadi sebelumnya," katanya.
Farid mengatakan, letusan kali ini tinggi dengan material debu vulkanik cukup banyak, lebih dikarenakan banyaknya suplai-suplai energi dari dalam yang ditandai dengan tremor vulkanik "full skill" yang terjadi cukup lama.
Dia mengatakan, setelah terjadi letusan utama pukul 15.42 WITA, juga terjadi letusan susulan pada pukul 15.53 WITA.
"Hingga kini status Gunung Lokon masih siaga level III dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan," kata Farid.
Rekomendasi PVMBG Bandung khusus di daerah radius bahaya sejauh 2,5 kilometer, menurut Farid, harus dipatuhi warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Termasuk tidak menjangkau daerah kawah atau puncak karena sangat berbahaya," harap dia.
Letusan yang terjadi Senin sore ini tidak diikuti dengan diungsikannya warga ke daerah-daerah yang lebih aman. (Ant).