Kendari, (ANTARA News) - Dalam rangka menjangkau dan mempermudah pelayan kepada masyarakat, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara (Sultra), membuka sedikitnya 30 kantor pelayanan kas yang tersebar di bebeberapa wilayah strategis dan potensial untuk berkembang.

"Pada tahun 2012, BPD menargetkan membangun 13 kantor kas, sehingga jumlah keseluruhan kantor kas di luar kantor cabang dan kantor pembantu di atas angka 30-an kantor kas pelayanan," kata Dirut BPD Sultra, Khaerul Kumala Raden, di Kendari, Kamis.

Salah satu upaya untuk mencapai sasaran dan target bisnis tersebut, BPD Sultra memperluas jaringan kantornya di beberapa daerah baru yang potensial seperti Kantor Kas Wua Wua, Kantor Kas Bumi Praja, Kantor Kas Boepinang (Bombana), Kantor Kas Lambandia dan Kantor Kas Pomalaa (Kolaka) dan beberapa kantor kas di Konawe Selatan, Muna, Buton dan Wakatobi.

Ia mengatakan, sesuai peraturan Bank Indonesia no:13/27/PBI/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia no:11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, kantor kas yang selanjutnya disebut dengan KK yang melakukan kegiatan pelayanan kas dengan alamat yang jelas dimana KK itersebut melakukan usaha, termasuk memeberikan pelayanan kepada nasabah baru.

Sejalan dengan rencana bisnis bank BPD Sultra 2012 yang menjadi jiwa dari BPD Regional Champion, yaitu ketahanan kelembagaan yang kuat, kemampuan sebagai `agent of regional development` dan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, maka perluasan jaringan kantor menjadi salah satu strategi dalam pencapaian rencana bisnis tersebut.

"Kedepannya, kita terus akan dibuka beberapa kantor lagi yang didukung dengan layanan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sehingga dapat lebih mudah melayani nasabah maupun masyarakat sekaligus menjaring nasabah baru yang potensial mendukung perkembangan usaha BPD Sultra," ujar Khaerul yang didampingi Dirut Pemasaran BPD Sultra Budiman Yunus.

Terkait masalah perkembangan kredit di BPD, Khaerul mengatakan, hingga saat ini, BPD sebagai bank milik pemerintah dan masyarakat Sultra terus melakukan ekspansi dengan memberi pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana sekitar 90 persen masih pada kredit konsuntif.

"Hingga saat ini, kredit yang tersalurkan mencapai Rp1,4 triliun lebih dengan jumlah nasabah kurang lebih 26.400 orang, dengan tingkat penyerapan kredit `Loan to Deposit Ratio (LDR) 56 persen dengan MP `minimum payment` hanya 1,8 persen," katanya.

Sedangkan aset keseluruhan yang dimilik BPD hingga saat ini mencapai Rp3,4 triliun lebih.

Terkait masalah rencana perubahan dan peningkatan status BPD dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas (PT) ia mengatakan masih dalam tahap proses dan diharapkan pada 2013 sudah ada perubahan status.

"Dengan perkembangan dari sisi dividen, kami yakin pada tahun depan status BPD Sultra yang kini masih menjadi perusahaan daerah akan berubah menjadi perseroan terbatas (PT)," kata Khaerul.


Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024