Jakarta (ANTARA News) - Atraksi salam disertai dengan gerakan serempak yang diperagakan oleh prajurit pada peringatan HUT ke-67 TNI, memukau dan menghibur seluruh undangan termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

Atraksi yang berlangsung di Apron Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat siang tersebut berlangsung setelah Presiden didampingi Panglima TNI dan para kepala staf angkatan turun dari mimbar kehormatan dan beristirahat sejenak dengan tamu undangan lainnya di tenda undangan sebelum mengakhiri upacara yang diikuti oleh lebih dari 1000 personel TNI itu.

Prajurit dari TNI Angkatan Darat mengawali salam yang dilengkapi gerakan-gerakan serempak itu sekitar 5 menit kemudian dilanjutkan oleh prajurit TNI Angkatan Laut dan diakhiri oleh prajurit TNI Angkatan Udara.

Presiden tidak hanya bertepuk tangan namun juga sangat terhibur dengan kekompakan para prajurit tersebut.  

Ibu negara Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono juga tampak mengikuti dengan seksama atraksi para prajurit dari berbagai kesatuan di tiga matra tersebut.

Sebelumnya, Presiden selaku inspektur upacara peringatan ulang tahun TNI ke-67 tersebut juga melakukan pemeriksaan barisan pasukan upacara, menyaksikan defile dan juga atraksi dari pesawat tempur milik TNI AU dan juga Helikopter.

Selain itu acara juga dimeriahkan terbang lintas satu flight pesawat Super Tucano EMB-314 yang baru dibeli dari Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) Brasil.

Alutsista baru lainnya yang akan tampil dalam HUT TNI itu, yakni dua unit pesawat CN-295.

Serangkaian hari jadi TNI pada tahun ini dimeriahkan pula atraksi terjun bebas ratusan prajurit TNI. Mereka melakukan terjun payung "Free Fall", yang dilakukan oleh seratus penerjun dari semua angkatan TNI, enam di antaranya adalah penerjun wanita TNI yang sering mengikuti perlombaan terjun payung dan menorehkan prestasi.

Para penerjun itu terjun dari ketinggian 8.000 kaki, empat di antaranya membawa bendera masing-masing angkatan (TNI AD, TNI AU, TNI AL, serta bendera Merah Putih) yang kemudian dikibarkan di angkasa. Satu persatu penerjun pun mendarat dengan rapi di Lanud Halim Perdanakusuma.

Tak lama setelah penerjun terakhir yang membawa bendera Merah Putih mendarat, 10 pesawat Hercules C-130 terbang satu-persatu di ketinggian 9.000 kaki di langit Halim Perdanakusuma. Dari pesawat-pesawat Hercules itu, terjun lagi 600 penerjun payung statik.

Ke-600 penerjun payung statik itu terbagi dalam 25 unit Pasukan Lintas Udara (Linud) 328 Brigif 17. Pasukan Linud 328 Brigif 17 adalah pasukan khusus untuk menyerang area musuh dari lintas udara dalam medan perang.

Dalam sambutannya selaku inspektur upacara, Presiden menekankan agar TNI terus membina kemampuan sebagai penjaga kedaulatan dan pertahanan NKRI.

Acara tersebut juga dihadiri oleh menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu II, Duta Besar negara sahabat dan sejumlah pejabat lainnya. (Ant).

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024