Raha (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Muna membentuk tim terpadu untuk mengidentifikasi perambah Hutan Warangga.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Muna Haris di Raha, Rabu mengatakan, "Hutan Warangga seluas 130 hektare sudah dalam kondisi rusak. Kalau tidak ada upaya penyelamatan atau rehabilitasi maka dipastikan dalam waktu dekat penduduk Kota Raha, ibu kota Kabupaten Muna, akan kekurangan air."
Kawasan Hutan Warangga yang kondisinya sudah memprihatinkan akibat dirambah adalah penyangga sumber mata air pada tiga sungai besar yakni Sungai Jompi, Sungai Laende dan Sungai Lambalano.
Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun tim terpadu, para perambah berasal dari Kelurahan Watuputih, Bangkali dan sebagian adalah warga Jalan Pendidikan Kota Raha.
"Kawasan Warangga menggiurkan bagi perambah karena lokasi strategis yang berada beberapa kilometer dari Kota Raha," kata Haris.
Ditengarai ada oknum yang berspekulasi menjadi calo penjualan lahan kawasan Warangga dalam bentuk kaplingan, termasuk para pegawai negeri sipil (PNS).
" Sebanyak 104 perambah dari Kelurahan Watuputih dan Bangkali sudah teridentifikasi. Yang belum terungkap adalah perambah dari Jalan Pendidikan Kota Raha yang dicurigai melibatkan oknum PNS," katanya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat Kabupaten Muna untuk bersama-sama peduli terhadap keberadaan hutan karena luasnya terus menyusut atau tersisa 94.073 hektare dari 107.119 hektare. (Ant).
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Muna Haris di Raha, Rabu mengatakan, "Hutan Warangga seluas 130 hektare sudah dalam kondisi rusak. Kalau tidak ada upaya penyelamatan atau rehabilitasi maka dipastikan dalam waktu dekat penduduk Kota Raha, ibu kota Kabupaten Muna, akan kekurangan air."
Kawasan Hutan Warangga yang kondisinya sudah memprihatinkan akibat dirambah adalah penyangga sumber mata air pada tiga sungai besar yakni Sungai Jompi, Sungai Laende dan Sungai Lambalano.
Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun tim terpadu, para perambah berasal dari Kelurahan Watuputih, Bangkali dan sebagian adalah warga Jalan Pendidikan Kota Raha.
"Kawasan Warangga menggiurkan bagi perambah karena lokasi strategis yang berada beberapa kilometer dari Kota Raha," kata Haris.
Ditengarai ada oknum yang berspekulasi menjadi calo penjualan lahan kawasan Warangga dalam bentuk kaplingan, termasuk para pegawai negeri sipil (PNS).
" Sebanyak 104 perambah dari Kelurahan Watuputih dan Bangkali sudah teridentifikasi. Yang belum terungkap adalah perambah dari Jalan Pendidikan Kota Raha yang dicurigai melibatkan oknum PNS," katanya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat Kabupaten Muna untuk bersama-sama peduli terhadap keberadaan hutan karena luasnya terus menyusut atau tersisa 94.073 hektare dari 107.119 hektare. (Ant).