Mungkin masyarakat masih ingat astronot asal Indonesia, Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono PhD, SpMk yang terpaksa gagal berangkat ke luar angkasa setelah pesawat ulang-aling yang seharusnya  membawa ke luar angkasa meledak pada Februari 1986.

Wahana antariksa Challenger yang seharusnya membawa Pratiwi meledak saat peluncuran menewaskan seluruh awak berjumlah tujuh orang pada misi sebelum keberangkatannya.

Pratiwi seharusnya menjadi astronot ilmuwan pertama Asia, namun posisinya kemudian digantikan dengan Mamoru Mohri Ph.D, astronot ilmuwan asal Jepang akibat kecelakaan tersebut.

Hal ini juga diiceritakan Mamoru saat diminta berkunjung ke Indonesia untuk mengisi acara Kalbe Junior Science Fair (KJSF) yang berlangsung tanggal 18-19 September 202 bertemakan luar angkasa.

Pria yang menjabat sebagai Chief Executive Director Museum inovasi Jepang mengatakan, KJSF merupakan kunjungan ketiga setelah sebelumnya berkunjung memenuhi undangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta undangan mengikuti seminar tentang "green economic", di Bogor Jawa Barat.

Kunjungan kedua di Bogor inilah Mamoru berkenalan dengan Dr. Boenjamin Setiawan pendiri Kalbe Group yang kemudian mengajaknya mengikuti kegiatan KJSF.

Menurut dia, kunjungan LAPAN ketika itu untuk meminta izin menyertakan bendera merah putih pada penerbangan ke antariksa yang membawa dirinya, sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Indonesia.

Momuru mengatakan, kehadiran dirinya ke KJSF bertujuan menjelaskan kepada anak-anak Indonesia apa yang disebut astronot ilmuwan serta apa saja tugas mereka selama berada di  luar angkasa.

"Animo anak-anak untuk menjadi astronot sangat besar, untuk itu saya berharap ada yang mengikuti jejaknya, sehingga ke depannya akan ada orang Indonesia untuk melaksanakan perjalanan ke luar negeri," jelas dia.    

Mamoru mengatakan iklim di Indonesia sebenarnya sudah sangat menjanjikan untuk perkembangan sains tinggal bagaimana memberikan motivasi kepada generasi muda agar aktif terlibat dalam riset dan sains.

Widjanarko Loka Djaja, Ketua Umum Kalbe Junior Science Fair mengatakan, kehadiran Mamoru memberi nillai lebih pada kegiatan ini yang dirancang berbeda dengan sebelumnya, setidaknya area yang dipakai lebih luas dan wahana yang disajikan lebih banyak.

KJSF didukung berbagai industri yang juga peduli terhadap anak-anak dan minat mereka terhadap sains diantaranya Bank Negara Indonesia (BNI) dan Taman Impian Jaya Ancol.

Widjanarko menjelaskan dalam KJSF, anak-anak akan dapat menikmati berbagai wahana menarik, yang salah satunya adalah Kalbe City. Di sini anak-anak dapat belajar sains khususnya di bidang nutrisi, farmasi dan kesehatan serta logistik.

Anak-anak akan merasakan sensasi permainan luar angkasa yang dipandu juga Mamoru yang menceritakan pengalamannya kepada anak-anak, kemudian menjadi dokter, menjadi apoteker yang meracik obat dan merasakan permainan sains lainnya.

Anak-anak juga bisa belajar dari sembilan pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2012, suatu lomba sains anak tingkat nasional, yang akan memamerkan hasil penelitiannya dalam stand Kalbe Junior Scientist Award.

Penelitian mereka antara lain Permainan Piramida Matematika, Padasan Wudhu Otomatis, Pengaruh Pemberian Teh Hijau pada Pembentukan Jaringan Lemak dan lain sebagainya.

Singapore Science Center sebagai pusat sains terkenal di Singapura juga berpartisipasi dengan membawa portable planetarium mereka dan menampilkan berbagai pertunjukan ilmiah mengenai luar angkasa disamping memamerkan foto-foto menarik mengenai berbagai fakta dan perjalanan sejarah NASA - suatu biro luar angkasa Amerika Serikat.

PPIPTEK sebagai Pusat Sains di Indonesia juga membawa berbagai macam alat peraga yang bisa dimainkan oleh pengunjung .

Selain menyaksikan atraksi dan perkembangan sains, acara Kalbe Junior Science Fair ini juga akan diisi dengan berbagai pertunjukan dari artis Cherrybelle, Cowboy Junior, Brandon, Kak Nunu and friends, JK Broadway, sulap dan atraksi parasut dengan MC Irfan Hakim dan Asti Ananta.

Lebih jauh,  Irawati Setiadi Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk mengatakan kegiatan KJSF menghadirkan astronot asal Jepang merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada anak-anak mengenai pentingnya sains.

"Sengaja kami selenggaran berbarengan dengan Ristek Kalbe Science Award 2012 untuk menunjukkan pentingnya kegiatan riset  sejak anak-anak sampai dewasa," ujar dia.

Irawati mengatakan, pemahaman mengenai riset di kalangan guru sekolah dasar sudah merata terbukti dari beberapa sekolah yang ikut sebagian besar yang menjadi pemenang favorit berasal dari daerah.

Irawati bahkan berharap dengan menggandeng mitra kerja dengan Ancol dan BNI, dapat dikembangkan wahana edukasi dan entertainment (edutainment) seperti di Singapura dengan Research Centre.

Ia mengatakan tidak menyangka kalau animo sekolah dasar untuk mengikuti acara ini sangat besar, kalau tahun lalu baru 196 karya ilmiah yang masuk, maka pada tahun ini tercatat  446.

"Saya berharap banyak perusahaan dan instansi pemerintah yang terlibat pada kegiatan serupa  sehingga industri kita nantinya memang berbasis riset dan inovasi teknologi termasuk mengikuti jejak Mamoru," jelasnya.

Pewarta : Oleh Ganet Dirgantoro
Editor :
Copyright © ANTARA 2024