Kendari (ANTARA News) - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara, diminta segera merampungkan pembangunan dermaga penyeberangan Amolengo, Kabupaten Konawe Selatan dan Labuan, Kabupaten Buton Utara, karena jalur penyeberangan tersebut sudah sangat dibutuhkan masyarakat.
"Masyarakat Sultra, terutama dari Buton Utara dan Kabupaten Muna yang melakukan perjalanan dari Kendari ke Buton Utara dan Muna atau sebaliknya, saat ini sudah lebih banyak melewati Jalur penyeberangan Amolengo - Labuan dari pada lewat di jalur penyeberangan Torobulu - Tampo," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Buton Utara, Hado Hasina.
Karena dermaga penyeberangan Amolengo - Labuan tersebut belum dirampungkan kata Hado, maka masyarakat yang melewati jalur penyeberangan itu, masih menggunakan kapal-kapal rakyat yang sangat rentan bahaya kecelakaan laut.
Masalahnya kata dia, pengelola kapal-kapal rakyat yang mengangkut penumpang di jalur tersebut, kurang memperhatikan keselamatan pelayaran karena jauh dari pengawasan petugas kepelabuhanan.
"Kalau dermaga pelabuhan penyeberangan Amolengo - Labuan sudah rampung, jalur penyeberangan di wilayah itu sudah bisa dilayani kapal penyeberangan Feri yang tingkat keselamatan pelayaran lebih terjamin oleh pemerintah," katanya.
Menurut Hado, masyarakat Sultra sudah lebih banyak melewati jalur Amolengo - Labuan meski dermaga penyeberangannya belum rampung karena waktu tempuh melewati jalur tersebut lebih singkat dari pada melewati penyeberangan Torobulu - Tampo yang selama ini digunakan warga.
Melewati jalur Amolengo - Labuan dari Kendari ke Buton Utara atau Muna, hanya butuh waktu sekitar 4,5 jam.
Sedangkan penyeberang melalui pelabuhan penyeberangan Feri Torobulu - Tampo membutuhkan waktu sekitar 9,5 jam.
"Perbedaan waktu tempuh yang cukup lama itu, menyebabkan masyarakat memilih melewati jalur Amolengo - Labuan, meski risiko kecelakaan laut lebih tinggi," katanya.
Hado mengatakan, pada musim mudik lebaran tahun ini, mayoritas masyarakat Buton Utara dan kabupaten Muna melewati jalur tersebut.
Oleh karena itu, Pemprov Sultra sudah harus menyelesaikan pembangunan dermaga Amolengo - Labuan, sehingga masyarakat dapat menggunakan jalur penyeberangan itu dengan aman dan nyaman. (ANT).
"Masyarakat Sultra, terutama dari Buton Utara dan Kabupaten Muna yang melakukan perjalanan dari Kendari ke Buton Utara dan Muna atau sebaliknya, saat ini sudah lebih banyak melewati Jalur penyeberangan Amolengo - Labuan dari pada lewat di jalur penyeberangan Torobulu - Tampo," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Buton Utara, Hado Hasina.
Karena dermaga penyeberangan Amolengo - Labuan tersebut belum dirampungkan kata Hado, maka masyarakat yang melewati jalur penyeberangan itu, masih menggunakan kapal-kapal rakyat yang sangat rentan bahaya kecelakaan laut.
Masalahnya kata dia, pengelola kapal-kapal rakyat yang mengangkut penumpang di jalur tersebut, kurang memperhatikan keselamatan pelayaran karena jauh dari pengawasan petugas kepelabuhanan.
"Kalau dermaga pelabuhan penyeberangan Amolengo - Labuan sudah rampung, jalur penyeberangan di wilayah itu sudah bisa dilayani kapal penyeberangan Feri yang tingkat keselamatan pelayaran lebih terjamin oleh pemerintah," katanya.
Menurut Hado, masyarakat Sultra sudah lebih banyak melewati jalur Amolengo - Labuan meski dermaga penyeberangannya belum rampung karena waktu tempuh melewati jalur tersebut lebih singkat dari pada melewati penyeberangan Torobulu - Tampo yang selama ini digunakan warga.
Melewati jalur Amolengo - Labuan dari Kendari ke Buton Utara atau Muna, hanya butuh waktu sekitar 4,5 jam.
Sedangkan penyeberang melalui pelabuhan penyeberangan Feri Torobulu - Tampo membutuhkan waktu sekitar 9,5 jam.
"Perbedaan waktu tempuh yang cukup lama itu, menyebabkan masyarakat memilih melewati jalur Amolengo - Labuan, meski risiko kecelakaan laut lebih tinggi," katanya.
Hado mengatakan, pada musim mudik lebaran tahun ini, mayoritas masyarakat Buton Utara dan kabupaten Muna melewati jalur tersebut.
Oleh karena itu, Pemprov Sultra sudah harus menyelesaikan pembangunan dermaga Amolengo - Labuan, sehingga masyarakat dapat menggunakan jalur penyeberangan itu dengan aman dan nyaman. (ANT).