Kolaka, Sultra (ANTARA) - Bus penumpang antar provinsi PO Nur Fiqar dengan nomor Polisi DD 7581 AZ, dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Kabupaten Sinjai (Sulawesi Selatan) terbalik di kilometer 21 Kabupaten Kolaka satu orang penumpangnya mengalami patah tulang.
Kasat Lantas Polres Kolaka, AKP Muhajir, di Kolaka, (13/8) malam membenarkan kejadian sebuah bus antar provinsi yang terbalik sekitar pukul 18.30 Wita itu yang memuat 32 orang penumpang itu selamat, kecuali salah saatu penumpangnya bernama Mineng (45) asal Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka mengalami patah tulang kaki di bagian lutut.
"Semua penumnpangnya sudah dievakuasi oleh tim Polres Kolaka yang dibantu masyarakat setempat dua jam setelah kejadian tersebut. Sementara sopir bus atas nama Sudirman (35), telah diamankan aparat setempat," katanya.
Istri korban yang patah tulang Nuraeni (30), mengatakan penyebab mobil tersbut terbail disaat bus tersebut sedang melakukan pendakian dipegunungan Tinondo, Kolaka, tiba-tiba mobil tersebut mati mesin sehingga mundur dan terbaik.
"Saat kejadian itu, suami saya berdiri di dekat pintu belakang mobil nas dan kakinya sempat tersert dan menghantam aspal jalan yang berakibat patah tulang," jelasnya.
Setelah terbalik, mobil angkutan umum lainnya jenis Kijang yang memuat penumpang lima orang yang jaraknya berdekatan dengan bus itu menabrak sehingga terjadi tabrakan beruntung
Menurut Nuraeni, sebelum kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat menegur sopir agar tidak mengambil lagi penumpang, karena kapasitas mobil itu sudah penuh, namun sang sopir tidak juga mendengarnya.
"Berapakali saya mencoba menegur sopir agar tidak mengambil lagi penumpang namun tidak didengarkan oleh sang sopir," ungkap Nuraeni yang berencana menengok makam keluarga yang berada di Kampung halamannya di Kabupaten Sinjai-Sulsel itu.
AKP Muhajir dalam keterangan terpisah mengatakan, setelah bus itu berhasil dievakuasi selama tiga jam setelah kecelakaan, para penumpang yang sebagian luka ringan termasuk barang-barang bawan mereka sudah diamankan aparat setempat.
 Ia menambahkan, penumpang yang jumlah 32 orang itu tetap akan melanjukan mudik lebaran mereka setelah proses identivikasi dianggap selesai. Kecuali sopir dan kendaraannya masih ditahan untuk proses identifikasi.Â
Kasat Lantas Polres Kolaka, AKP Muhajir, di Kolaka, (13/8) malam membenarkan kejadian sebuah bus antar provinsi yang terbalik sekitar pukul 18.30 Wita itu yang memuat 32 orang penumpang itu selamat, kecuali salah saatu penumpangnya bernama Mineng (45) asal Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka mengalami patah tulang kaki di bagian lutut.
"Semua penumnpangnya sudah dievakuasi oleh tim Polres Kolaka yang dibantu masyarakat setempat dua jam setelah kejadian tersebut. Sementara sopir bus atas nama Sudirman (35), telah diamankan aparat setempat," katanya.
Istri korban yang patah tulang Nuraeni (30), mengatakan penyebab mobil tersbut terbail disaat bus tersebut sedang melakukan pendakian dipegunungan Tinondo, Kolaka, tiba-tiba mobil tersebut mati mesin sehingga mundur dan terbaik.
"Saat kejadian itu, suami saya berdiri di dekat pintu belakang mobil nas dan kakinya sempat tersert dan menghantam aspal jalan yang berakibat patah tulang," jelasnya.
Setelah terbalik, mobil angkutan umum lainnya jenis Kijang yang memuat penumpang lima orang yang jaraknya berdekatan dengan bus itu menabrak sehingga terjadi tabrakan beruntung
Menurut Nuraeni, sebelum kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat menegur sopir agar tidak mengambil lagi penumpang, karena kapasitas mobil itu sudah penuh, namun sang sopir tidak juga mendengarnya.
"Berapakali saya mencoba menegur sopir agar tidak mengambil lagi penumpang namun tidak didengarkan oleh sang sopir," ungkap Nuraeni yang berencana menengok makam keluarga yang berada di Kampung halamannya di Kabupaten Sinjai-Sulsel itu.
AKP Muhajir dalam keterangan terpisah mengatakan, setelah bus itu berhasil dievakuasi selama tiga jam setelah kecelakaan, para penumpang yang sebagian luka ringan termasuk barang-barang bawan mereka sudah diamankan aparat setempat.
 Ia menambahkan, penumpang yang jumlah 32 orang itu tetap akan melanjukan mudik lebaran mereka setelah proses identivikasi dianggap selesai. Kecuali sopir dan kendaraannya masih ditahan untuk proses identifikasi.Â