Kendari (ANTARA News) - Kawasan perumahan modern `Tamansari Kahyangan` dengan konsep hunian berkelas dengan berbagai tipe, kini hadir di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menyediakan kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Kasi Operasi PT Wika Realty, perusahaan pengembang perumahan Tamansari Kahyangan, Dessaf Setia Permana di Kendari Rabu mengatakan, konsep perumahan modern itu mulai dibangun tahun 2012 di Kecamatan Ranommeto Kabupaten Konawe Selatan.
Ia menambahkan, kawasan pembangunan perumahan modern yang terletak di sisi kiri jalan poros dari Kota kendari menuju Bandara Haluoleo Kendari itu, seluas 41 hektare dengan jumlah sebanyak 1.600 unit rumah.
Sebagai tahap awal dalam tahun ini, kata Dessaf, pihak manajemen membangun 250 unit rumah dengan berbagai tipe sesuai pesanan masyarakat, pada lahan seluas 15 hektare.
"Kawasan Tamansari Khayangan ini hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Kendari, dan kurang dari enam kilometer ke arah ke Bandara Haluoleo, sehingga bagi pemilik rumah akan merasakan kenyamanan dan tidak bising dari hiruk pikuknya aktivitas kendaraan dan bebas dari polusi," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, di bagian dalam kawasan perumahan itu terdiri dari beberapa kluster yang didesain dengan bangunan arsitektur tropis modern, dan dilengkapi taman wisata yang diperuntukan bagi penghuni perumahan asri itu.
"Perumahan yang kita bangun ini ada tujuh tipe yang ditawarkan kepada masyarakat, namun untuk sementara tipe terlaris adalah jenis teratai ukuran 157 meter persegi, sekaligus menjadi tipe `high end`, yang hanya dibangun sebanyak 50 unit," katanya.
Di samping itu, juga ada tipe lain seperti tipe cempaka 115, cempaka 96, cempaka 72, dan cempaka 56. Selain itu tipe melati 48 dan melati 38, dengan rangka atap bangunan dari bahan baja ringan aluminium.
Dessaf menyebutkan, harga rumah itu bervariasi mulai harga terendah Rp280 juta hingga Rp1,1 miliar yang tergantung pada tipe rumah tersebut.
"Pihak manajemen akan membangun 250 unit rumah tahun ini, dan tahap awal ini telahdibagun 50 unit," ujarnya, seraya menambahkan, tahun depan akan dibangun rumah berlantai dua, serta sarana jalan dua jalur masing-masing lebar enam meter, dengan selokan tertutup.
Begitu juga fasiltas lain juga akan dibangun seperti kolam renang, taman tirta, taman niaga, serta fasiltas umum seperti mesjid dan taman baca bagi anak-anak dan keluarga.
"Jadi kawasan Tamansari Kahyangan yang merupakan pertama di Kendari ini akan menjadi sarana wisata hijau yang tidak hanya diperuntukan bagi penghuni kompleks Tamansari, tapi juga terbuka untuk masyarakat umum," katanya.
Menurut dia, kawasan perumahan Tamasari Kahyangan ini dibangun dengan konsep `go green` dengan pola modern.
"Pembangunan drainase sesuai konsep `go green`, resapan air diatur lebih moderen, jaringan listrik bawah tanah dan saluran tertutup sekaligus mempertahankan kawasan agar tetap hijau yang brilian," ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahan bangunan perumahan itu menggunakan bahan lokal seperti batu kali untuk pondasi. Selain itu struktur beton bertulang serta lantai keramik ukuran (40X40), dan lantai kamar mandi lapis keramik (20X20) dengan menggunakan dinding terbuat dari bata merah finish plaster dicat.
"Untuk rangka atap setiap rumah menggunakan baja ringan aluminium, kusen dan jendela juga dari aluminium dan sarana air bersih dari sumur pantek dan pompa air dan listrik menggunakan listrik dari PT. PLN. (ANT).
Kasi Operasi PT Wika Realty, perusahaan pengembang perumahan Tamansari Kahyangan, Dessaf Setia Permana di Kendari Rabu mengatakan, konsep perumahan modern itu mulai dibangun tahun 2012 di Kecamatan Ranommeto Kabupaten Konawe Selatan.
Ia menambahkan, kawasan pembangunan perumahan modern yang terletak di sisi kiri jalan poros dari Kota kendari menuju Bandara Haluoleo Kendari itu, seluas 41 hektare dengan jumlah sebanyak 1.600 unit rumah.
Sebagai tahap awal dalam tahun ini, kata Dessaf, pihak manajemen membangun 250 unit rumah dengan berbagai tipe sesuai pesanan masyarakat, pada lahan seluas 15 hektare.
"Kawasan Tamansari Khayangan ini hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Kendari, dan kurang dari enam kilometer ke arah ke Bandara Haluoleo, sehingga bagi pemilik rumah akan merasakan kenyamanan dan tidak bising dari hiruk pikuknya aktivitas kendaraan dan bebas dari polusi," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, di bagian dalam kawasan perumahan itu terdiri dari beberapa kluster yang didesain dengan bangunan arsitektur tropis modern, dan dilengkapi taman wisata yang diperuntukan bagi penghuni perumahan asri itu.
"Perumahan yang kita bangun ini ada tujuh tipe yang ditawarkan kepada masyarakat, namun untuk sementara tipe terlaris adalah jenis teratai ukuran 157 meter persegi, sekaligus menjadi tipe `high end`, yang hanya dibangun sebanyak 50 unit," katanya.
Di samping itu, juga ada tipe lain seperti tipe cempaka 115, cempaka 96, cempaka 72, dan cempaka 56. Selain itu tipe melati 48 dan melati 38, dengan rangka atap bangunan dari bahan baja ringan aluminium.
Dessaf menyebutkan, harga rumah itu bervariasi mulai harga terendah Rp280 juta hingga Rp1,1 miliar yang tergantung pada tipe rumah tersebut.
"Pihak manajemen akan membangun 250 unit rumah tahun ini, dan tahap awal ini telahdibagun 50 unit," ujarnya, seraya menambahkan, tahun depan akan dibangun rumah berlantai dua, serta sarana jalan dua jalur masing-masing lebar enam meter, dengan selokan tertutup.
Begitu juga fasiltas lain juga akan dibangun seperti kolam renang, taman tirta, taman niaga, serta fasiltas umum seperti mesjid dan taman baca bagi anak-anak dan keluarga.
"Jadi kawasan Tamansari Kahyangan yang merupakan pertama di Kendari ini akan menjadi sarana wisata hijau yang tidak hanya diperuntukan bagi penghuni kompleks Tamansari, tapi juga terbuka untuk masyarakat umum," katanya.
Menurut dia, kawasan perumahan Tamasari Kahyangan ini dibangun dengan konsep `go green` dengan pola modern.
"Pembangunan drainase sesuai konsep `go green`, resapan air diatur lebih moderen, jaringan listrik bawah tanah dan saluran tertutup sekaligus mempertahankan kawasan agar tetap hijau yang brilian," ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahan bangunan perumahan itu menggunakan bahan lokal seperti batu kali untuk pondasi. Selain itu struktur beton bertulang serta lantai keramik ukuran (40X40), dan lantai kamar mandi lapis keramik (20X20) dengan menggunakan dinding terbuat dari bata merah finish plaster dicat.
"Untuk rangka atap setiap rumah menggunakan baja ringan aluminium, kusen dan jendela juga dari aluminium dan sarana air bersih dari sumur pantek dan pompa air dan listrik menggunakan listrik dari PT. PLN. (ANT).