Kendari (ANTARA News) - Dari 66 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK) semua kota di Indonesia mengalami inflasi, termasuk Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Juli 2012 terjadi inflasi sebesar 0,62 persen.

Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Wahyuddin di Kendari, Rabu mengatakan, inflasi tertinggi di tanah air terjadi di Pangkal Pinang yang mencapai 3,17 persen dengan IHK 148,20 dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga 0,11 persen dengan IHK 140,63.

"Inflasi Kota Kendari tahun kalender Januari hingga Juli 2012 mencapai 4,21 persen, sementara inflasi `year on year` sebesar 3,59 persen dengan IHK di bulan Juli 2012 sebesar 139,79," katanya.

Menurut Wahyuddin, andil inflasi yang terjadi dari tujuh kelompok pengeluaran itu terjadi pada bahan makanan sebesar 0,282 persen dengan inflasi 1,04 persen, menyusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan menyumbang andil sebesar 0,182 dengan inflasi 1,51 persen.

Begitu pula dengan kelompok transportasi dan komunikasi dan jasa keuangan dengan andil 0,118 dengan inflasi mencapai 0,64 persen, kelompok kesehatan dengan andil 0,043 namun inflasinya tinggi mencapai 1,18 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terjadi pada kelompok sandang yakni dengan andil -0,001 dengan deflasi 0,01 persen, menyusul kelompok perumahan, listrik gas dan bahan bakar dengan andil -0,017 dengan deflasi 0,07 persen.

Ia mengatakan, andil terbesar penyebab inflasi dan perubahan harga di bulan Juli 2012 seperti gula pasir dengan andil inflasi 0,16 persen dengan perubahan harga 17,95.

Begitu pula terjadi pada angkutan udara dengan andil inflasi 0,11 persen dengan perubahan harga pada posisi 6,58, kelompok bawang merah juga menyumbang andil inflasi terbesar 0,036 persen dengan perubahan harga 25,17 persen, cabe rawit dengan andil inflasi sebesar 0,070 persen dengan perubahan harga mencapai 26,33.

Kelompok pengeluaran lainnya yang menyumbang andil inflasi pada Juli 2012 juga terjadi pada kelompok udang basah, ikan tembang, ikan teri, ayam hidup dan vitamin, namun perubahan harganya tidak jauh beda dengan kelompok lainnya. (ANT).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024