Wangiwangi (ANTARA News) - Warga Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) segera membangun industri pengolahan rumput laut di kabupaten tersebut karena sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

"Waktu Menteri PDT, Pak Helmy Fasisal Zaini berkunjung di Wakatobi medio Juni 2012 lalu, ia berjanji akan mengupayakan pembangunan industri pengolahan rumput laut di Wakatobi," kata La Nane, petani ruput laut di Desa Liya Mawi di Wangiwangi, Selasa.

Oleh karena itu kata dia, warga berharap Kementeria PDT segera merealisasikan jani menteri tersebut, karena kehadiran industri itu, sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama para petani rumput laut Wakatobi.

"Dengan industri pengolahan rumput laut di Wakatobi, para petani sudah bisa menikmati harga rumput laut wajar," katanya.

Selain itu ujarnya, harga rumput laut di tingkat petani tidak lagi bisa dipermainkan oleh para pedagang pengumpul karena para petani sudah bisa menjual hasil panennya langsung ke industri.

Menurut dia, harga rumput laut di Wakatobi sangat fluktuasi, tergangung dari keinginan para pedagang pengumpul.

"Dalam setahun, kadangkala lima sampai tujuh kali terjadi perubahan harga rumput laut di tingkat petani di Wakatobi," katanya.

Tahun ini saja kata dia, sudah beberapa kali terjadi penurunan harga rumput laut di tingkat petani di Wakatobi.

"Januari 2012 lalu, harga rumput laut masih berkisar Rp8.000 per kilogram. Harga tersebut terus merosot dan hingga saat ini harga rumput laut di Wakatobi tinggal Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogram," katanya.

Menurut dia, di desa Liya Mawi, produksi rumput laut pada setiap kali panen mencapai ratusan ton.

Produksi rumput laut tersebut selama ini selalu dijual kepada para tengkulak atau pedagang pengumpul dengan harga tidak menentu. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024